
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Kota Balikpapan terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kebersihan dan pengelolaan lingkungan, khususnya melalui upaya pengurangan sampah.
Langkah ini bagian dari upaya untuk mempertahankan Piala Adipura Kencana, penghargaan bergengsi yang telah diterima secara berturut-turut setiap tahunnya.
Targetnya jelas, mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Manggar di kawasan Balikpapan Timur sebesar 30 persen pada tahun 2025, dengan melibatkan peran aktif masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana menjelaskan, kriteria penilaian Piala Adipura menuntut pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama menangani dan mengurangi sampah sebelum mencapai TPAS.
“Sejauh ini kita sudah berhasil mengurangi 27 persen sampah. Ini berarti hanya tersisa tiga persen lagi untuk mencapai target 30 persen,” kata Dirman, Selasa 8 Oktober 2024.
DLH Balikpapan telah mengadopsi sistem pemisahan sampah rumah tangga yang mendasar, sampah organik dan nonorganik. Langkah ini bertujuan untuk memaksimalkan nilai ekonomis sampah nonorganik, seperti kardus, plastik dan lainnya, yang dapat didaur ulang. Sementara sampah organik diolah menjadi kompos.
Sistem Reduce, Reuse, Recycle (3R) pun semakin ditekankan, terutama melalui pengelolaan di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
“Sampah yang bisa kita kurangi semakin banyak, maka nilainya semakin tinggi dalam penilaian Piala Adipura,” sebut Sudirman.
Pemkot Balikpapan optimistis, dengan TPST yang ada, target pengurangan sampah sebesar 30 persen pada 2025 bukan hanya tercapai, melainkan bisa terlampaui.
Selain pengurangan sampah, tantangan lain yang harus dihadapi adalah menjaga agar TPAS Manggar terhindar dari ancaman kebakaran, terutama saat cuaca panas ekstrem.
“Ada standar operasional prosedur (SOP) untuk pencegahan kebakaran di TPAS Manggar. Penyiraman air secara berkala menjadi salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kebakaran yang bisa mengganggu penilaian Adipura,” jelasnya.
Kesuksesan Balikpapan dalam meraih Piala Adipura Kencana bukanlah prestasi instan. Ini merupakan hasil dari komitmen yang kuat, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Dengan peraturan daerah terkait lingkungan dan kebersihan yang didukung oleh DPRD, kota Balikpapan berhasil menjaga kebersihan dan lingkungan secara konsisten.
Komitmen kepala daerah, seperti yang ditunjukkan melalui penghargaan Nirwasita Tanra yang diterima Wali Kota Balikpapan sebanyak tiga kali, juga menjadi bukti nyata bahwa perhatian terhadap lingkungan sangat kuat di jajaran pemerintahan.
“Nirwasita terkait pada figur pimpinan. Kalau Adipura Kencana itu terkait kinerja pemerintah bersama masyarakat. Bagaiman kota ini dijaga kebersihan dan lingkungannya bersama-sama. Ada peran pemerintah, masyarakat dan swasta,” demikian Sudirman.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi
Tag: BalikpapanPemkot BalikpapanSampah