Balita Malaysia Tenggelam Terseret Ombak Ditemukan di Perairan Sebatik

Tim gabungan Kopaska dan Posal Sei Pancang bersama Maritim Malaysia, mengevakuasi balita korban tenggelam di perairan Sebatik, Minggu (1/11). (Foto : Istimewa)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Tim gabungan pasukan katak (Kopaska) bersama Pos TNI Angkatan Laut (Posal) Sei Pancang di Sebatik, Kebupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengevakuasi sosok balita yang mengapung di perairan perbatasan Indonesia, Pulau Sebatik, Minggu (1/11). Diketahui, balita itu adalah korban tenggelam asal Malaysia.

Komandan Posal Sei Pancang Letda Laut (E) Lilik Susanto mengatakan, jenazah balita berusia sekitar 5 tahun pertama kali ditemukan oleh nelayan Sebatik, Kahar (30), sekitar pukul 11.55 Wita.

“Temuan nelayan ini ditindaklanjuti dengan penelusuran asal muasal korban, dengan menerjunkan tim evakuasi gabungan Kopaska bersama Pos AL Sei Pancang,” kata Lilik, Minggu (1/11)

Dia menerangkan, usai menerima beberapa sumber informasi dan laporan, jenazah balita tersebut diketahui korban yang hilang akibat terseret ombak dari laut Jeti Teck Guan, di Kampung Bergosong, Pulau Sebatik Tawau, Malaysia.

“Tubuh korban terseret ombak sejauh 10 mil dari lokasi kecelakaan, hingga sampai ke perairan Sebatik Indonesia. Kebetulan, saat kejadian ombak pasang dengan skala tertinggi,” sebutnya.

Bersamaan dengan temuan jenazah, tim evakuasi melakukan koordinasi dengan Maritim Malaysia. Dimana, sekitar pukul 12.03 WITA, tim pengawal Maritim Malaysia menuju tempat kejadian di koordinat 04 06 769 N-117 58 080 E.

Usai evakuasi, tim gabungan Kopaska dan pasukan dari Pos AL Sei Pancang mengawal Maritim kembali ke perairan Malaysia. Dari data laporan pihak Malaysia, bahwa balita berjenis kelamin laki-laki bernama Madsun bin Telson, berusia 5 tahun.

“Untuk olah TKP tetap melibatkan Polsek Sebatik Timur. Sedangkan jenazah korban diserahkan ke aparat Maritim Malaysia, untuk dibawa pulang kepada pihak keluarga,” terangnya Lilik.

Sementara itu, Liaison Officer (LO) Polri di Tawau Malaysia AKBP Ahmad Fadilan menjelaskan, pemerintah Malaysia telah mengumumkan hilangnya dua anak warga Kampung Bergosong, di Tawau.

Dalam laporan perihal hilangnya anak, pemerintah Malaysia menyatakan, dua kakak beradik, Nazwa binti Telson (8) dan Madsun bin Telson (5), hilang tenggelam saat menangkap ikan, pada Jumat 30 Oktober 2020 di perairan Bergosong, Pulau Sebatik, Tawau.

“Laporan dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menyatakan, adiknya tergelincir jatuh ke laut. Kakaknya coba menyelamatkan, namun keduanya hanyut oleh air pasang,” ungkap Fadilan.

Terkait kejadian itu, pemerintah setempat mengerahkan kapal Kilat-38, untuk melakukan pencarian. Bersamaan dengan itu pula, diaktifkan SAR permohon bantuan kepada semua pasukan sahabat telah dimajukan untuk membantu dalam pencarian korban.

Informasi terakhir, koban ditemukan di perairan Tanjung Aru, berdekatan dengan kawasan Karang Unarang yang masuk ke perairan Indonesia. Untuk mempercepat proses evakuasi, Staf NIS POL KRI Tawau berkoordinasi dengan Ketua APMM Tawau, Kapten Laut Shiva Kumar.

“Satu korban ditemukan dan sudah diserahkan dari petugas Pos TNI AL kepada APMM Tawaun. Sedangkan korban perempuan Nazwa binti Telson (8) belum ditemukan,” demikian Fadilan. (002)

Tag: