Dokter Forensik Polri: Balita Yusuf Meninggal Akibat Tenggelam

Dokter Forensik Polri Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti (tiga dari kiri) saat memberikan penjelasan, Kamis (27/2). (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Polisi akhirnya mengungkap sebab kematian balita Ahmad Yusuf Ghazali (4). Dari hasil forensik, balita laki-laki yang sempat hilang 16 hari, hingga ditemukan tanpa kepala itu, meninggal karena tenggelam di parit. Orangtua korban menyatakan menerima hasil forensik Polri itu.

Proses autopsi forensik, dilakukan Selasa (18/2) lalu, oleh Dokter Forensik Polri Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti. Dia memeriksa keseluruhan bagian struktur dari kerangka tulang balita Yusuf, yang sudah berada dalam kondisi kering.

“Tidak ada tanda-tanda kekerasan,” kata Hastry, di Mapolresta Samarinda Jalan Slamet Riyadi, Kamis (27/2).

Hastry menerangkan, dalam struktur persambungan tulang, juga tidak ditemukan resapan darah. Pelepasan tulang pun, dari hasil forensik disebabkan proses pembusukan.

“Serta, ditemukan ganggang air pada pemeriksaan laboratorium. Sebab meninggalnya adik Yusuf, akibat tenggelam,” ujar Hastry.

Kombes Hastry saat menemui ibu kandung balita Yusuf, Meli Sari (30). (Foto : Niaga Asia)

“Dari pemeriksaan tulang leher yang pertama, kalau memang tulang leher 1- 7 bagus semua, tidak ada tanda kekerasan, menandakan kepala terlepas karena proses pembusukan,” ungkap Hastry.

Selama 16 hari berada di air, kondisi korban dalam pembusukan, mengakibatkan kepala balita Yusuf mudah lepas. Mengingat juga, usia Yusuf masih merupakan struktur tulang rawan.

Bambang Sulistyo (38), orangtua Yusuf menyatakan menerima hasil forensik Polri. “Kami ikhlas. Apapun hasil autopsi, kami terima. Kami lega, apa yang jadi pertanyaan kami, keluarga, InsyaAllah terjawab sepenuhnya,” kata Bambang, yang juga hadir dalam kesempatan itu.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman menyatakan, hasil forensik memperkuat dugaan sebab kematian balita Yusuf. “Dari hasil autopsi ini, kita dapat kesimpulan bahwa anak ini, sebab kematiannya karena tenggelam. Otomatis, dengan begitu, semoga proses penyidikan menjadi lebih lancar,” demikian Arif.

Diketahui, Minggu (8/12) lalu, jasad balita tanpa kepala, ditemukan sekira pukul 05.00 Wita di parit oleh warga. Jasad itu pun dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie, dan orangtuanya memastikan, itu jasad Yusuf yang hilang sejak Jumat (22/11) lalu, dari PAUD Jannatul Athfaal. Kasus itu menetapka 2 tersangka pengasuh PAUD, karena lalai hingga balita Yusuf hilang, dan meninggal dunia. (006)