Balita Yatim Piatu Dianiaya, Badan Lebam Hingga Luka Sundutan Rokok

Ilustrasi kampanye lawan kekerasan terhadap anak. (foto : handout/thinkstock)

TANGERANG SELATAN.NIAGA.ASIA – Seorang balita berinisial BM (4), menderita luka lebam hingga bekas sundutan rokok di bagian tubuh. Mirisnya, pelaku penganiayaan , EW, merupakan bibi sekaligus ibu angkat korban.

Informasi yang dihimpun, korban merupakan anak yatim piatu yang kemudian tinggal dan dirawat di kediaman EW di Villa Bintaro Regency, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Akibat penganiayaan oleh EW, korban mengalami trauma mendalam. Berdasar keterangan saksi-saksi, polisi menyebut jika praktik penganiayaan terhadap BM terakhir terjadi pada Rabu (18/8) lalu.

“Berdasarkan informasi, tapi belum kita cek kebenarannya juga. Soalnya saksi-saksi masih kita amankan ke kantor, bahwa kejadian ini sudah berlangsung cukup lama ya, maksudnya kekerasannya. Entah itu disundut rokoknya atau dipukulnya,” ujar Kanit PPA Polres Tangsel Ipda Tita Puspita Agustina, Jumat (20/8).

Polisi telah mendatangi kediaman rumah EW guna membawa korban divisum di Rumah Sakit Medika BSD. Sedangkan ibu angkatnya, EW, hingga sekitar pukul 21.00 WIB belum juga pulang ke rumah.

Kediaman EW di Villa Bintaro Regency, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

“Diketahui bahwa yang diduga tersangka ini adalah tantenya. Korban ini diketahui orang tuanya meninggal dunia pada saat umur si korban 2 hari (ibunya), ayahnya juga sudah meninggal,” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, terdapat sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuh korban. Bahkan pada bagian kakinya ditemukan pula bekas sundutan rokok.

“Pemeriksaan secara singkat tadi ada lebam di bagian punggung. Tetapi sebelum kejadian ini, kami foto ada luka bekas rokok di paha sama kaki nya, tangannya juga ada lebam,” beber Tita.

Polisi telah mengecek rekaman berupa video saat penganiayaan itu berlangsung. Dalam video terlihat jika korban diguncang dengan kepala di bawah dan tubuh dilempar dari atas.

“Berdasarkan video, mohon maaf si anak seperti diguncang-guncang kepalanya di bawah, dilempar dari atas ke bawah, bukan dari atas lantai ya,” jelasnya.

Belum diketahui detail apa penyebab penganiayaan terhadap bocah malang itu. Namun berdasar keterangan sementara, polisi menduga EW melakukannya karena kesal korban tak mau makan.

“Yang jelas video yang kemarin itu terjadi hari Rabu kemarin, karena si anak dikasih makan enggak nurut,” jelasnya.

Hingga saat ini belum diperoleh rekaman video sebagaimana yang disebutkan polisi terjadi saat penganiayaan berlangsung Rabu kemarin.

Sumber : Humas Polri/Polda Metro Jaya
Editor : Saud Rosadi

Tag: