
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Damayanti, membandingkan pariwisata di Jawa dengan di Kaltim, sama dengan mudah versus mahal. Kendala utama pengembangan sektor pariwisata di Kaltim terletak pada aksesibilitas yang serba mahal dan infrastruktur penunjang menuju destinasi wisata, masih minim, sebaliknya di Jawa serba mudah.
“Kalau kita lihat Kalimantan Timur ini dari sisi pariwisatanya untuk alam, itu kan sebenarnya bagus. Cuma lagi-lagi kita terkendala dengan infrastruktur untuk menuju ke sana. Ini yang perlu penataan yang lebih baik,” ungkapnya kepada Niaga.Asia, Sabtu (24/5).
Damayanti menilai bahwa Kaltim memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan berpotensi besar menjadi tujuan wisata unggulan. Namun, potensi itu belum maksimal karena persoalan akses yang menyulitkan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Ia pun membandingkan kondisi pariwisata di Pulau Kalimantan dengan wilayah Jawa, yang menurut Damayanti, lebih berkembang karena kemudahan akses.
“Kenapa tempat wisata di Jawa begitu bagus, karena memang mudah. Mudah didatangi dengan harga murah meriah, beberapa tempat bisa langsung dikunjungi,” jelasnya.
Sebaliknya, lanjut Ketua Fraksi DPRD Kaltim itu, sejumlah destinasi unggulan di Bumi Etam seperti Maratua di Kabupaten Berau, masih sulit dijangkau. Perjalanan darat memakan waktu lama, ditambah kondisi infrastruktur yang belum memadai, menjadi hambatan tersendiri bagi para wisatawan.
“Kadang masyarakat malas ke tempat wisata, karena sulit. Kalau lewat darat butuh berjam-jam, kemudian ditambah lagi infrastrukturnya tidak bagus. Kalau lewat udara juga mahal banget,” terangnya.
Menurutnya, harga transportasi udara yang tinggi kemungkinan dipicu oleh minimnya jumlah wisatawan yang datang, sehingga biaya operasional tidak tertutupi.
“Betul yang kamu bilang, karena mahalnya itu tadi, sehingga banyak wisatawan yang tidak tertarik. Kita yang lokal saja kadang mikir-mikir juga,” katanya.
Saat ini, destinasi wisata yang paling mudah diakses di Kaltim masih berkisar di kota-kota besar seperti Balikpapan. Oleh karena itu, ia mendorong adanya strategi yang lebih serius dari pemerintah daerah untuk membenahi akses transportasi menuju destinasi wisata di berbagai kabupaten dan kota di Kaltim.
“Ini yang menjadi atensi kita bersama, bagaimana dalam mensosialisasikan pariwisata kita itu bisa lebih booming. Tapi juga harus didukung dengan infrastruktur yang memadai, harus ada perhatian lebih soal ini,” pungkas Damayanti.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV DPRD Kaltim
Tag: Pariwisata