BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Balikpapan Syafruddin turut prihatin dengan banjir yang melanda Balikpapan pada Rabu (16/3/2022).

Permasalahan banjir Balikpapan, khususnya di kawasan Damai Jalan MT Haryono akibat dari dangkalnya beberapa sungai di Balikpapan. Misalnya, Sungai Ampal, Sungai Klandasan dan Sungai Sepinggan. Namun demikian ketiga sungai tersebut belum dinormalisasi.

“Tugas saya mengupayakan mengalokasikan anggaran untuk percepatan normalisasi ketiga sungai itu,” kata Syafruddin kepada Niaga.Asia, Kamis.

Terkait anggaran dari Pemprov Kaltim untuk penanganan banjir, diakui Syafruddin belum maksimal. Di mana, hampir setiap tahun Balikpapan hanya mendapatkan anggaran belanja langsung Rp 5 miliar.

Anggaran tersebut dibagi untuk normalisasi sungai Ampal dan normalisasi sungai di perumahan Depsos.

“Belum maksimal untuk penuntasan banjir di Balikpapan. Harusnya minimal Rp 10 M setiap tahun,” tegasnya.

Politisi PKB ini juga mengakui tak adanya kawasan resapan air, juga menjadi penyebab banjir di Balikpapan. Misalnya di kawasan Stall Kuda yang dulu jadi resapan air, kini sudah jadi Balikpapan Super Block.

“Kemudian adanya alih fungsi lahan juga jadi salah satu penyebab banjir di Balikpapan,” ujar Syafruddin.

“Penyebab banjir lainnya adalah kecilnya pompa sodet di ujung Jalan MT Haryono,” pungkasnya.

Penulis : Kontributor Balikpapan Arif Fadillah | Editor : Intoniswan

Tag: BalikpapanBanjirBencanaKaltimPeristiwa