Banjir dan Tanah Longsor di Samarinda, Lima Meninggal Dunia di Lempake

Warga Samarinda meluapkan kekesalannya kepada walikota sehubungan banjir dan tanah longsor menerjang Samarinda hari ini. (Foto Netizen)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Hujan intensitas tinggi yang melanda Samarinda sejak dini hari, menyebabkan banjir dimana-mana di kota yang luasnya 718 km2 ini. Tapi wilayah paling menderita adalah Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda Ulu, dan sebagian Kecamatan Sungai Pinang, dengan ketinggian air di jalanan adan permukiman antara 30cm sampai dengan 100cm.

Sungai- terbesar yang ada dalam Kota Samarinda, seperti Karang Mumus tidak sanggup menampung limpahan air hujan. Kondisi ini diperparah siangnya juga masuk masa pasang air sungai Mahakam. Air tertahan dalam kawasan permukiman.

Berdasarkan panatuan niaga.asia di lapangan, banjir hari ini terparah dalam dua tahun terakhir di Samarinda Utara, khususnya di wilayah kelurahan Sempaja. Air masuk setinggi pinggang orang desawa ke adalan gang Ahim, begitu juga gang-gang lainnya.

“Biasanya banjir seperti ini bulan Nopember, itu pun terjadi 5 tahun lalu,” kata Rusdiani, warga Gang Mawar, Sempaja Timur.

Dari informasi di berbagai platform sosial dan grup-grup percakapan, hujan kali ini tidak hanya menyebabkan banjir, tapi juga tanah longsor, bahkan diperkirakan warga, tanah longsor di Lempake menyebabkan 3 rumah tertimbun tanah, bahkan menyebut ada 1 kepala keluarga  (5 orang) tertimbun dalam rumahnya sendiri. Korban antara lain disebut bernama Nurul, pelajar SMK Medika berasama ibu, kakak, dan adiknya.

Upaya evaksiasi Nurul sekeluarga dari dalam rumahnya yang tertimbun tanah longsor di Lempake, hari ini.

Tanah longsor juga melanda tanjakan Loa Duri  dan menimbulkan ketakutan pada warga yang hendak melintas dari kedua arah jalan, bukan hanya  badan jalan terancam tertimbun tanah longsor, tapi badan julan juga terancam longsor.

BPBD Kota Samarinda pukul 07.05 WITA melaporkan dampak hujan intensitas sedang hingga lebat , pada pukul 05.15 – 07.25 WITA anatara lain genangan air atau banjir tersebar di 21 titik; yaitu di Jalan  Poros Samarinda – Bandara APT Pranoto (Simpang Lempake – Alaya/Pemancingan Kebun Raya/ 100mtr Simpang Pampang dari Samarinda – Pintu Masuk Bandara APT Pranoto); Jalan Bitek RT. 07 & Wilayah RT. 01 Kel Sungai Siring; Jalan Citandui Tanah Merah; Jalan Serayu Tanah Merah; Jalan Gunung Kapur, Lempake; J alan Giri Rejo Lempake; Jalan Kebun Agung Lempake.

Selanjutnya Jalan Daman Huri Sungai Pinang, Jalan Gerilya Sungai Pinang; Jalan Pramuka; Jalan Juanda; Jalan Kadri Oneng; Jalan AW Sjahranie; Jalan Letjen Suprapto; Jl. Wahid Hasyim I dan II; Jalan KS. Tubun; Jalan Kartini Lempake; Jalan Belimau SMAN 9 (sekitaran Gereja); Jalan Mugirejo Dalam; JalanTalangsari Luar; dan Jalan Sayur Sempaja Utara dengan tinggi muka air 100cm.

“ Tanah longsor terjadi di Jalan Bengkuring Raya, Gang Kangkung (samping kantor Bankaltim), Jalan  Belimau RT. 07 Lempake (bangunan rumah rusak berat), kemudian juga di Jalan Belimau Raya, RT 22 Lempake, dimana 3 rumah tertimbun tanah dan iduga ada warga di dalamnya,” lapor BPBD Samarinda.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: