Banjir Hingga Longsor di Samarinda Usai Diguyur Hujan Berjam-jam

Kawasan banjir di simpang Jalan P Suryanata – Jalan HM Ardans, Jumat (2/7) pagi. (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Samarinda, diguyur hujan lebat sejak pagi hingga jelang tengah hari ini tadi. Banyak kawasan terendam banjir hingga longsor. Tidak terkecuali

Hujan intensitas sedang hingga lebat terpantau mulai pukul 05.00 WITA hingga pukul 09.00 WITA. Ketinggian air hingga 50 cm di sejumlah ruas jalan bahkan sempat melumpuhkan arus lalu lintas kendaraan, utamanya roda dua.

Seperti diantaranya di kawasan Jalan Pangeran Suryanata, Jalan Ir H Juanda, Jalan Pasundan hingga di kawasan simpang empat pusat belanja Mall Lembuswana. Tidak hanya ruas jalan, banjir juga merendam permukiman warga.

Banjir parah hingga lebih 50 cm juga merendam bangunan sekolah SMPN 24 di Jalan Pangeran Suryanata. Banjir bandang kedua kalinya dalam 7 bulan terakhir ini kembali merusak buku pelajaran dan dokumen penting lainnya di sekolah itu.

Nanang bersama buku pelajaran SMPN 24 berikut dokumen yang berhasil diselamatkan (Foto : istimewa)

“Mulai jam 7 pagi ini tadi, air naik sudah selutut. Naik cepat sampai jam 9. Sekitar jam 10 sudah mulai surut,” kata salah seorang guru SMPN 24 Nanang Kasiani, ditemui di lokasi, Jumat (2/7) siang.

Nanang menerangkan, guru lainnya yang dominan guru perempuan terpaksa tidak bisa ke sekolah menyelamatkan dokumen lantaran juga terjebak banjir di akses jalan menuju sekolah.

“Di kami ada 22 guru perempuan, dan 7 guru laki-laki,” ujar Nanang.

Kendati demikian, dengan bersusah payah akhirnya berhasil menyelamatkan sekitar 2.000 buku pelajaran. Namun demikian tidak sedikit juga yang rusak terendam air bercampur lumpur.

Pantauan CCTV simpang Jalan Siradj Salman – Jalan Pangeran Antasari (tangkapan layar)

“Ada sekitar 1.700 buku pelajaran terendam, tidak bisa dipakai lagi. Buku-buku ini rencananya akan dibagikan di tahun ajaran baru bulan Juli ini,” ungkap Nanang.

BPBD Kota Samarinda mencatat, selain bencana banjir, juga dilaporkan terjadi longsor di area permukiman. Sedikitnya tercatat ada 7 lokasi longsor. Kendati demikian proses pembersihan lumpur belum bisa dilakukan dengan segera.

“Dikarenakan masih terjadi pergerakan tanah di lokasi longsor,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Kota Samarinda Ifran.

Pusdalops BPBD Provinsi Kalimantan Timur melansir, hasil pendataan bersama relawan kawasan banjir hari ini terjadi di ruas jalan di 8 kecamatan. Mulai dari kecamatan Sambutan, Samarinda Kota, Sungai Pinang, Samarinda Ulu, Sungai Kunjang, Samarinda Seberang hingga Loa Janan Ilir.

Salah satu lokasi longsor (Foto : istimewa/ITS)

Sedangkan untuk kawasan longsor terjadi di :

1. Jalan RE. Martadinata Gang Sederhana, Kelurahan Teluk Lerong Ilir Kecamatan Samarinda Ulu

2. Jalan Wiratama, Gang Al’isro, RT 02, No 44, Kelurahan Sidodadi, Samarinda Ulu

3. Perum Graha Indah RT. 53 blok H Jalan. P. Suryanata Kel. Air Putih Samarinda Ulu

4. Jalan Anggur, Gang Onthel, RT 18, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu

5. Jalan M. Said, Gang Kita, Kec. Sei Kunjang

6. Perum Graha Indah Blok AK No.17 RT 43, Jalan P Suryanata Kec. Samarinda Ulu

7. Jalan Nusyirwan Ismail ( Ring Road 2 ) Depan Perum Green Palm Kec. Samarinda Ulu (Jalan Tertutup Hingga hanya Dapat digunakan 1 Jalur)

8. Jalan Pasundan, No. 17, RT 37, Kampung Jawa, Kec. Samarinda Ulu

9. Jalan Wijaya Kusuma IX Blok C, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu (menutup akses Jalan)

catatan : Tinggi Muka Air Rata-rata 25 cm – 50 cm

“Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Kaltim, BPBD Kota Samarinda bersama relawan Samarinda telah mengerahkan personil dan armada ke sejumlah titik bencana banjir dan tanah longsor di Samarinda,” kata petugas Pusdalops BPBD Kalimantan Timur Muriono, dikonfirmasi Niaga Asia

Kembali terpantau hujan mulai mereda hingga pukul 12.30 WITA. Kawasan banjir pun berangsur surut.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: