Bank Indonesia Dorong Potensi UMKM di Kaltim Dapat Terus Ditingkatkan

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Bayuadi. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Prospek pasar batubara Kalimantan Timur (Kaltim) semakin tidak menentu, termasuk harganya yang cenderung menurun di pasar ekspor, seperti di India dan China. Kondisi demikian  berdampak terhadap laju pertumbuhan perekonomian Kaltim.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim  (BI Kaltim)mencatat, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada Triwulan I-2025 hanya mencapai 4,08 persen (year-on-year/yoy). Angka ini jauh melambat dibandingkan Triwulan IV-2024 yang sempat menyentuh 6,12 persen (yoy).

Tak hanya itu, tren pertumbuhan perekonomian Kaltim sepanjang tahun 2025 ini bahkan berada dibawah capaian nasional. Pada triwulan I-2025 pertumbuhan perekonomian Kaltim sebesar 4,08 persen (yoy) dan pertumbuhan triwulan II-2025 sebesar 4,69 persen.

Tren pertumbuhan triwulan I dan II ini masih dibawah nasional. Di mana secara nasional untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri pada triwulan I tahun 2025 adalah 4,87 persen (yoy). Sedangkan untuk triwulan II-2025 yakni 5,12 persen.

Melihat kondisi seperti itu, menurut BI Kaltim, transformasi ekonomi Kaltim ke berbagai usaha non batubara semakin mendesak, dan program ekonomi hijau serta UMKM naik kelas bisa menjadi alternatif pengganti usaha batubara.

Deputi Kepala Perwakilan BI Kaltim, Bayuadi, mengatakan, potensi UMKM dengan kontribusinya ditingkat nasional begitu masif. Secara nasional, 61 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) disumbang oleh UMKM.

“Kemudian untuk penyerapan tenaga kerja sendiri sebesar 97 persen secara nasional diserap dari UMKM,” katanya saat menghadiri kegiatan Kaltim Paradise of The East x Summer Fest 2025 yang digelar di Convention Hall Samarinda pada 5–8 November 2025, Jumat (7/11/2025).

Karena itu, BI mendorong agar potensi UMKM di daerah termasuk di Kaltim dapat terus ditingkatkan. Dia menyoroti bahwa saat ini Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim begitu didominasi oleh sektor pertambangan. Kondisi ini membuat ekonomi Kaltim naik turun.

“PDRB kira selama ini 38 persen di dominasi oleh sektor pertambangan, harapan kedepannya bisa kita bertransisi ekonomi ke sektor lain diluar minyak dan gas,” ujarnya.

“Kalau Kaltim hanya bergantung sektor pertambangan seperti saat ini PDRB kita naik turun sesuai harga komoditas di luar negeri,”tambahnya.

Untuk mewujudkan transisi ekonomi ini, BI Kaltim telah menyusun langkah strategis sejumlah program akselerasi yang menargetkan UMKM untuk naik kelas, mampu menembus pasar nasional bahkan internasional.

“Kita mempunyai program UMKM go-ekspor, UMKM hijau, UMKM go-digital.  Semuanya kita coba perkuat supaya kedepannya bisa naik kelas dan menyeimbangkan PDRB Kaltim, tidak hanya migas tapi juga sektor lain yakni ekonomi kreatif,”ucapnya.

Fokus utama pengembangan UMKM Kaltim  agar naik kelas, BI Kaltim secara rutin memfasilitasi berbagai pelatihan dan pendampingan agar pelaku UMKM memiliki inovasi, kreativitas, serta wawasan yang lebih luas. Dengan menghadirkan narasumber dan praktisi nasional untuk berbagi pengalaman kepada pelaku UMKM di Kaltim.

Selain itu, BI juga memiliki sejumlah program pendukung seperti IKRA (Industri Kreatif Syariah) dan KKI (Karya Kreatif Indonesia) yang menjadi wadah promosi dan showcase bagi produk UMKM unggulan daerah.

Tak hanya itu, program Business Matching Pembiayaan serta Edukasi dan Keuangan UMKM (BIMA ETAM) yang telah digelar dibeberapa kota yakni Samarinda, Balikpapan, Bontang, Berau dan lainnya. Mempertemukan para pelaku UMKM dan para perbankan ini membuka peluang bagi pelaku UMKM dalam penyaluran pembiayaannya.

Dengan banyaknya program inisiasi BI Kaltim ini, tentu membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk tampil di tingkat nasional hingga internasional.

“Harapan kedepan menjadi pertukaran (shifting) dari pertambangan bisa beralih ke UMKM dan ekonomi kreatif, karena dari sisi pajak dan tenaga kerjanya penyerapannya sudah baik,” pungkasnya.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Intoniswan

Tag: