TARAKAN.NIAGA.ASIA-Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan masyarakat Kaltara memerlukan dukungan dan konsistensi kontribusi dari Bank Indonesia (BI). Terus terang, kehadiran BI sejauh ini mampu memperkuat posisi Rupiah di Kaltara, utamanya di perbatasan.
Hal itu disampaikan Gubernur Kaltara, H Irianto Lambrie saat menghadiri kegiatan Gubernur BI, Perry Warjiyo mengukuhkan Kepala Perwakilan (KPw) BI Provinsi Kaltara, Yufrizal menggantikan Hendik Sudaryanto di ruang pertemuan KPw BI Provinsi Kaltara, Kota Tarakan, Jumat (14/2/2020).
Menurut gubernur, Rupiah kini cukup menguasai perdagangan di wilayah Kaltara, tak terkecuali perbatasan. Perwakilan BI Kaltara juga telah menjalankan fungsi dan peranannya sebagaimana peraturan perundangan yang berlaku.
“Dan, Pemprov Kaltara akan terus mendukung keberadaannya untuk memajukan Kaltara juga Indonesia,” ucapnya.
Gubernur menjelaskan, Kaltara merupakan daerah dengan kapasitas fiskal sangat rendah. Mulai tahun ini, kapasitas fiskal akan ditingkatkan, utamanya PAD hingga Rp 684 miliar. Selanjutnya, secara geografis, Kaltara memiliki luas wilayah yang lebih dari beberapa pulau utama di Indonesia.
Namun jumlah penduduknya masih dibawah 1 juta. Catatan terakhir, jumlah penduduk Kaltara sesuai pemegang e-KTP yang terdata oleh Kemendagri, sekitar 600 ribu jiwa. Namun, berdasarkan data BPS RI, mencapai 700 ribu jiwa.
“Dengan kondisi ini, tentunya banyak permasalahan perekonomian yang terjadi. Salah satunya, tekanan inflasi. Di mana, sektor utama yang menyebabkan inflasi di Kaltara, adalah sektor transportasi dan telekomunikasi. Namun, dengan kondisi dibawah tekanan inflasi yang begitu tinggi, Pemprov Kaltara bersama TPID yang ada berhasil menekan inflasi,” kata gubernur.
Pertumbuhan perekonomian juga terus membaik dari tahun ke tahun. Bahkan selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Dari semua itu, yang terutama adalah penatakelolaan keuangan.
Ini dapat dilihat dari capaian Opini WTP atas LKPD selama 5 tahun berturut-turut sejak 2014. Teranyar, Kaltara juga berhasil meraih LHE SAKIP 2019 BB. Hasil ini mengalahkan provinsi induk, Kaltim yang meraih LHE SAKIP 2019.
Pengelolaan anggaran diprioritaskan kepada program dan kegiatan yang bermanfaat. Seperti penyediaan SOA untuk barang dan penumpang, pemberian insentif guru, bantuan rehab rumah bagi warga kurang mampu, dan lainnya. (adv)
Tag: Bank Indonesia