Bank Indonesia Perkuat Prakarsa Ketahanan Siber

Central Banking Publication (CBP) beri penghargaan Cyber Resilience Initiative (insiatif ketahanan siber) kepada Bank Indonesia dalam Central Banking’s FinTech RegTech Global Awards tahun 2022.

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Bank Indonesia (BI) memperkuat ketahanan siber baik dalam internal maupun lingkup industri keuangan. Hal itu diwujudkan melalui peluncuran Program Budaya Keamanan Siber.

Upaya lain yang dilakukan BI adalah membangun pusat ketahanan siber antarlembaga di Indonesia serta membangun tim respons atas insiden komputer terkait keamanan keuangan.

Inisiatif tersebut mendapat perhatian dan diapresiasi Central Banking Publication (CBP) dengan memberikan penghargaan Cyber Resilience Initiative (insiatif ketahanan siber) dalam Central Banking’s FinTech RegTech Global Awards tahun 2022.

“Ketahanan siber harus diupayakan pada aspek manusia, proses, dan teknologi. Dalam Program Budaya Keamanan Siber ini, kami tidak hanya fokus pada manusia sebagai faktor krusial, namun juga secara holistik sehingga dapat bersama membangun ekosistem keuangan yang lebih kuat,” pungkas Deputi Gubernur BI, Juda Agung, Selasa (21/6/2022).

Lebih lanjut, mengemuka bahwa tidak ada senjata pamungkas untuk menjamin suatu organisasi terlepas dari ancaman dunia maya, oleh karena itu perlu adanya pendekatan keamanan berlapis yang mencakup manusia, proses, dan teknologi.

“Central Banking Publications (CBP) merupakan lembaga publikasi yang memfokuskan pada pembahasan kebijakan publik dan pasar keuangan, dengan penekanan pada bank sentral, lembaga keuangan internasional, serta infrastruktur dan regulasi pasar keuangan. Total 19 penghargaan yang diberikan CBP, mempertimbangkan pencapaian teknologi pada bank sentral, pengawas, dan penyedia teknologi komersil,” ujar Juda.

Dalam penghargaan tahunan yang diselenggarakan kali kelima tersebut, Bank Indonesia bersanding dengan bank sentral lainnya yang memperoleh penghargaan, antara lain Central Bank of Brazil (Brasil) pada kategori Data Management Initiative, Bank of Ghana (Republik Ghana) pada FinTech Policy of the Year, dan Bangko Sentral ng Pilipinas (Filipina).

Torehan prestasi dalam kancah internasional merupakan catatan penting, namun tak semata menjadi ukuran tunggal maupun tujuan akhir. Inisiatif memperkuat ketahanan siber oleh BI perlu dilakukan bukan hanya dari dan untuk BI, namun juga diperlukan sinergi bersama industri keuangan dan masyarakat.

“Ke depan, Bank Indonesia bersama lembaga terkait serta industri keuangan berupaya memperkuat ketahanan siber guna menjaga stabilitas sistem keuangan,” tegas Juda.

Sumber: Departemen Komunikasi bank Indonesia | Editor: Intoniswan

Tag: