Bank Indonesia: Tekanan Terhadap SSK Diperkirakan Meningkat

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Foto Bank Indonesia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Ke depan, tekanan terhadap stabilitas sistem keuangan (SSK) diperkirakan semakin meningkat seiring meluasnya dampak pandemi COVID-19. Meluasnya penyebaran COVID-19 ke banyak negara termasuk ke Indonesia menjadi ancaman bagi stabilitas makrofinansial global dan domestik.

Demikian dikemukakan Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Semester II 2019 (No.34 Edisi Maret 2020) hari ini (28/4) yang mengusung tema “Memperkuat Kebijakan Makroprudensial Akomodatif, Menopang Pembiayaan Ekonomi”.

Menurut Perry, dampak rambatan (contagion) COVID-19 dari global turut memengaruhi Indonesia terutama melalui jalur pariwisata, perdagangan/ekspor, dan investasi. Sementara, upaya memutus rantai penularan COVID-19 di Indonesia berpotensi menurunkan kegiatan produksi dan aktivitas ekonomi, dan memberikan tekanan lebih lanjut pada sistem keuangan domestik.

“Mencermati bahwa pandemi COVID-19 berdampak terhadap meningkatnya tekanan pada perekonomian, BI telah mengeluarkan bauran kebijakan yang diarahkan untuk mendukung upaya mitigasi risiko penyebaran COVID-19, menjaga stabilitas pasar uang dan sistem keuangan, serta mendorong momentum pertumbuhan ekonomi,” kata Perry.

Selanjutnya, kewenangan BI untuk melakukan tindakan antisipatif dalam menjaga SSK di tengah dampak pandemi COVID-19 diperkuat oleh ditandatanganinya Perpu Nomor 1 Tahun 2020. Kewenangan ini ditempuh melalui komitmen sinergi dan koordinasi yang erat dengan Pemerintah, OJK, dan LPS sebagai langkah kebijakan nasional.

Menurut Perry, pasca berakhirnya tekanan COVID-19, perekonomian global diprakirakan akan kembali meningkat pada 2021. Perbaikan ekonomi global dan domestik akan mendorong kinerja korporasi dan RT kembali berada pada fase perbaikan.

“ Hal tersebut akan mendorong pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) kembali meningkat pada 2021, masing-masing berada dalam kisaran 9-11% dan 8-10%.,” ungkapnya.

Uraian lebih lengkap KSK semester II 2019 dapat diunduh dalam format digital, baik akses melalui aplikasi QR code maupun website Bank Indonesia. KSK adalah publikasi utama semesteran Bank Indonesia di sektor SSK.

Buku ini memberikan informasi yang komprehensif tentang hasil asesmen dan riset mengenai perkembangan SSK Indonesia. KSK juga bertujuan membangun keyakinan publik terhadap SSK Indonesia saat ini dan ke depan serta memberikan sinyal risiko kepada publik untuk melakukan upaya mitigasi risiko.  (*/001)

Tag: