Bantu Tangani Corona, RSUD AW Sjachranie Libatkan 28 Dokter Umum

Ilustrasi ruang perawatan isolasi Tulip di RSUD AW Sjachrani Samarinda, Senin (27/1). (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – RSUD AW Sjachranie Samarinda melaporkan peningkatan pasien Covid-19. Manajemen terpaksa harus menambah ruang isolasi, dan berencana melibatkan 28 dokter umum, untuk ikut terlibat merawat pasien Covid-19.

Melalui penjelasan tertulis, Kepala Instalasi, Humas & PKRS RSUD AW Sjachranie dr Arysia Andhina menerangkan, ketersediaan ruang rawat saat ini sudah hampir penuh.

“Direksi RSUD AWS, telah merencanakan 2 ruangan tambahan yang diharapkan bisa menampung pasien yang terus meningkat,” kata Arysia, seperti dikutip Niaga Asia, Senin (14/9).

Meski demikian, penambahan ruang itu, tidak bisa tersedia dengan cepat. “Karena ruangan ini, sebelumnya adalah ruang rawat biasa, dan bukan ruang perawatan infeksi. Sehingga perlu beberapa perubahan,” ujar Arysia.

Dijelaskan, kapasitas maksimal tempat tidur pasien yang ada saat ini berjumlah 58 tempat tidur. Ketersediaan itu, cukup fluktuatif disebabkan perpindahan pasien.

Berita terkait :

Dinkes Samarinda: Tempat Merawat Pasien Covid-19 Hampir Penuh

“Dari IGD ke ruang isolasi biasa, atau ke ruang perawatan intensive Covid, ataupun adanya pasien yang meninggal. Sehingga jumlah tempat tidue yang tersedia untuk pasien Covid per hari, tidak bisa diprediksi,” tambah Arysia.

Arysia menjelaskan, jumlah perawat yang ada berjumlah 97 orang, yang bertugas di 3 ruang perawatan Covid-19. Adapun rinciannya, 30 perawat di Ruang Seruni, 37 perawat di Ruang Tulip, dan 30 perawat di Flamboyan.

“Untuk perawat yang bertugas di 3 ruang perawatan Covid-19, memerlukan kesiapan mental dan fisik. Oleh karena itu mereka juga berhak mendapatkan libur dinas, atau istirahat, untuk memulihkan kondisi fisik mereka setelah bertugas di ruang perawatan Covid-19,” terang Arysia.

Pun demikian dengan tim dokter, yang bertugas merawat khusus pasien Covid-19, berjumlah 21 dokter spesialis dengan rincian 3 orang dokter spesialis paru, 2 orang dokter spesialis penyakit dalam, 6 orang dokter anesthesi, 10 Orang dokter spesialis anak.

“Dokter yang bertugas juga perlu untuk dimobilisasi. Karena, ada pasien lain di luar Covid-19 yang memerlukan perawatan mereka. Sekarang ini, dokter umum yang berjumlah 28 orang direncanakan ikut membantu tugas dokter spesialis,” demikian Arysia. (006)

Tag: