Banyak Kapal Tidak Dilengkapi Izin Berlayar dan Asuransi Penumpang

Operasi keamanan laut terbatas gabungan Lanal Nunukan bersama Polres Nunukan, KSOP, KSKP, Bea Cukai dan Imigrasi Nunukan.

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – TNI Angkatan Laut Lanal Nunukan menggelar operasi patroli keamanan laut terbatas, di perairan dan sungai Pulau Nunukan, jelang lebaran Idulftri. Tujuannya, untuk mensosialisasikan keselamatan perjalanan laut, serta kelengkapan administrasi berlayar.

Komandan Operasi Lanal Nunukan Kapten (P) Abdul Khalik Daeng M mengatakan, operasi itu juga melibatkan instansi gabungan, seperti Polres Nunukan, KSOP Nunukan, KSKP, Bea Cukai dan Imigrasi Nunukan.

“Tujuan kita, mensosialisasikan keselamatan penumpang baik laut ataupun sungai, dan juga skL adminitrasi kelengkapan surat izin berlayar,” kata Khalik, Jumat (31/5).

DIa menerangkan, operasi gabungan akan digelar secara rutin yang nantinya akan melibatkan instansi pemerintah daerah Dinas Perhubungan (Dishub). Dimana dalam prakteknya, masih banyak kapal-kapal kecil transportasi penyeberangan tidak dilengkapi surat izin berlayar.

Tumpang tindih penerbitan surat izin berlayar untuk transportasi kapal sungai, menjadi penyebab banyaknya kapal-kapal tradisional penyeberangan dibawah 7 GT tujuan Mantikas dan Sei Jepun, tidak memiliki dokumen berlayar. “Seharusnya kapal-kapal penyeberangan itu dilengkapi surat izin berlayar antar sungai, yang diterbitkan instansi pemerintah apakah pusat atau daerah,” ungkapmya.

Tumbang tindih aturan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah terhadap izin berlayar kapal dibawah 7 GT harus diselesaikan secepatnya. Dishub dan Kementerian Perhubungan sebaiknya memutuskan, siapa yang berhak menerbitkan surat. Selain izin berlayar, Lanal Nunukan dalam operasi gabungan meminta pemilik kapal, juga melengkapi persyaratan keselamatan penumpang termasuk adanya asuransi keselamatan bagi penumpang kapal penyeberangan.

Hampir semua kapal tradisional yang beroperasi dalam jalur penyeberangan antar sungai, belakangan tidak dibekali asuransi keselamatan. Padahal dalam aturan, sudah sangat jelas mewajibkan tiap penumpang diberikan hak keselamatan dalam bentuk asuransi. “Izin berlayar tidak punya, otomatis asuransi keselamatan penumpang juga tidak punya. Ini masalah besar dan jangan dibiarkan terus menerus,” jelasnya lagi.

Dalam rangka mudik lebaran idul fitri, Lanal Nunukan mem-fokuskan pengawasan kapal-kapal penumpang dalam hal kelengkapan keselamatan dan kapasitas muatan kapal, agar tidak melebihi kemampuan yang bisa membahayakan semua orang.

Membeludaknya jumlah penumpang di waktu-waktu tertentu, seperti saat ini, diharapkan tidak mengabaikan keselamatan penumpang. Pmilik kapal dan penumpang pun, lanjut Khalik, tidak perlu memaksakan diri berlayar jika membahayakan diri. “Tanggal 2 Juni kita laksanakan lagi patroli gabungan dengan sasaran keberangkatan kapal penumpang milik PT Pelni di pelabuhan Tunon Taka Nunukan,” pungkas Khalik. (002)