Basarnas Gunakan Sistem MEOLUT untuk Deteksi Korban Kecelakaan

sar
Peresmian Sistem MEOLUT-IDMCC milik Basarnas / dok. Basarnas

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Badan Search and Rescue (SAR) Nasional atau Basarnas kini mengaplikasikan sistem deteksi dini yang mampu mendeketsi lokasi kecelakaan transportasi di laut dan udara dengan cepat. Sistem ini bernama MEOLUT-IDMCC atau Stasiun Bumi SAR Indonesia.

Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional, Marsekal Madya TNI M. Syaugi, S. Sos, M.M meresmikan pengaplikasian MEOLUT di Badan Diklat Basarnas Desa Cariu, Jonggol Kabupaten Bogor, Jumat (4/5/2018).

Tak hanya cepat, sistem ini mampu mendeteksi lokasi kecelakaan lebih akurat dengan sinyalnya. Dengan keunggulan ini, Basarnas bisa lebih cepat menolong korban kecelakaan sehingga jumlah korban kecelakaan bisa berkurang. “MEOLUT atau Stasiun Bumi SAR Indonesia ini wujud peningkatan layanan SAR di Indonesia,” kata Syaugi dalam keterangannya.

MEOLUT merupakan pengembangan dari Leolub. Saat ini Leolut kecanggihannya sudah tertinggal karena memerlukan waktu sampai tiga hari untuk mendeteksi lokasi kecelakaan. Berbeda dengan Leolut, hanya dalam waktu 5 menit, sinyal bahaya yang dimiliki pesawat dan kapal laut akan otomatis terpancar ke MEOLUT.

Data yang masuk pun dijadikan sebagai acuan untuk menindaklanjuti sinyal bahaya dengan menghubungi pihak Basarnas terdekat dengan lokasi kejadian. “Sistem ini merupakan wujud keseriusan Basarnas untuk layanan SAR, khususnya untuk melindungi seluruh rakyat tumpah darah Indonesia,” tambah Syaugi.

Basarnas menyadari, tidak bisa bekerja sendiri sehingga membutuhkan kerja sama dengan kementerian dan lembaga lain seperti TNI dan Polri untuk menggunakan sistem MEOLUT.

Sistem canggih buatan Amerika ini sudah banyak dimiliki oleh negara lain. Sistem ini sangat membantu komunikasi sehingga dapat mengoptimalkan layanan SAR. Jalur komunikasinya ditempatkan di Bandara Soeta dan Kantor Pusat Basarnas “Harapan saya dengan kemajuan informasi akan mensinergikan beberapa Kementerian dan Lembaga di bidang navigasi darat dan laut juga melibatkan TNI, POLRI” harap Kepala Basarnas. (*)