Beasiswa Harapan Energi Baru Nunukan Menyasar Siswa SD hingga Doktoral

Kabag Kesejahteraan Rakyat Nunukan, H. Khairil menyampaikan data penerima beasiswa Harapan Energi Baru tahun 2025 di acara peluncuran beasiswa untuk 1.036 pelajar dan mahasiswa. (Foto : Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Nunukan resmi meluncurkan program beasiswa bertajuk “Harapan Energi Baru” tahun 2025. Program ini menyasar 1.036 siswa dan mahasiswa dengan berbagai kategori bantuan pendidikan.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Nunukan, H. Khairil, mengatakan, bantuan pendidikan diberikan mulai dari jenjang sekolah dasar hingga program doktoral. Program ini diharapkan dapat menjadi penyemangat baru bagi generasi muda di Nunukan.

“Ini adalah bentuk nyata perhatian pemerintah daerah kepada anak-anak kita yang berjuang di dunia pendidikan, baik yang berprestasi maupun yang sedang dalam kesulitan,” kata Hairil, Senin (04/08/2025).

Beasiswa harapan energi baru tahun 2025 ini dibagi menjadi empat kelompok utama, pertama, beasiswa stimulan untuk prestasi non-akademik bagi siswa dan mahasiswa berprestasi di bidang olahraga,

Kedua, beasiswa stimulan untuk prestasi akademik bagi mahasiswa dari jenjang D3 hingga S3, termasuk yang sedang menyelesaikan tugas akhir. Ketiga, beasiswa penuh untuk mahasiswa berprestasi di bidang akademik, khususnya kedokteran dan profesi tertentu

“Adapun beasiswa keempat diperuntukan khusus untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu, penyandang disabilitas, atau mereka yang terdampak musibah,” ujarnya.

Untuk kategori beasiswa stimulan prestasi non akademik di tingkat dasar dan menengah, tersedia kuota 14 orang dengan bantuan sebesar Rp 2 juta per orang, dan ditambah 8 regu dengan masing-masing Rp 3,5 juta.

Pada ditingkat provinsi, Pemerintah Nunukan memberikan beasiswa kepada 10 orang penerima dengan nominal Rp 3,5 juta dan ditambah 5 regu masing-masing Rp 5,5 juta, sedangkan untuk tingkat nasional diberikan kepada 5 orang sebesar Rp 5 juta dan 2 regu sebesar Rp 7,5 juta.

“Beasiswa non akademik tingkat internasional ada 1 orang menerima nilainya Rp 7 juta dan 1 regu sebesar Rp 10 juta,” tuturnya.

Khusus beasiswa mahasiswa berprestasi dalam bidang akademik diberikan secara luas  dengan rincian, jenjang D3 sebanyak 15 orang dengan besaran per orang Rp 4 juta. Jenjang D4 dan S1 sebanyak 445 orang dengan nominal Rp 5 juta per orang.

Adapun untuk mahasiswa kedokteran tersedia kuota 14 orang dengan nominal Rp 40 juta per penerima. Sedangkan bagi mahasiswa di perguruan tinggi kedinasan disediakan 5 kuota masing-masing Rp 5 juta.

“Pemerintah juga berikan beasiswa jenjang S2 kepada 10 orang penerima dengan nominal Rp 7,5 juta dan untuk S3 sebanyak 3 orang sebesar Rp 10 juta,” bebernya.

Beasiswa menyasar juga pada mahasiswa yang mengikuti perkuliahan lokal di wilayah Kabupaten Nunukan, seperti Politeknik Negeri Nunukan, sebanyak 65 penerima dengan nominal per orang Rp 3,5 juta.

Kemudian STIT Ibnu Khaldun Nunukan, sebanyak 50 penerima dengan nominal Rp 4,5 juta, Universitas Terbuka UPBJJ Tarakan di Nunukan sebanyak 80 penerima dan STTW Krayan sebanyak 20 orang dengan nominal Rp 4,5 juta per orang.

Bagi mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir seperti skripsi, tesis, atau disertasi, juga tersedia beasiswa. Untuk jenjang D3 diberikan kepada 10 orang sebesar Rp 4 juta. Jenjang D4 dan S1 sebanyak 80 orang sebesar Rp 6,5 juta.

“Untuk S2 tersedia 10 orang dengan nominal Rp 8,5 juta, dan untuk S3 sebanyak 3 orang dengan beasiswa Rp 10 juta,” jelasnya.

Pemkab Nunukan juga memberikan beasiswa penuh bagi mahasiswa berprestasi di bidang akademik. Beasiswa ini terbagi atas dua kategori yaitu kerja sama kelembagaan dan tanpa kerja sama kelembagaan sebanyak 6 mahasiswa dengan nominal Rp 21 juta.

Sedangkan untuk program studi kedokteran tanpa kerjasama kelembagaan disiapkan 20 penerima masing-masing Rp 75 juta. Untuk jenjang profesi atau yang setara tersedia 10 penerima dengan bantuan Rp 15 juta, dan untuk pendidikan dokter spesialis 2 orang dengan nominal Rp 50 juta per orang.

“Bagi mahasiswa kurang mampu, penyandang disabilitas, korban kekerasan, deportasi, maupun yang terdampak bencana sebanyak 100 mahasiswa dengan nominal  Rp 4 juta per orang.

 Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan | Advertorial

Tag: