Begini Tata Cara Pemberian Vaksin Covid-19 di Kalimantan Timur

Ilustrasi (net)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Vaksinasi Covid-19 di Kalimantan Timur, dimulai serentak di kota Samarinda dan Kutai Kartanegara, Kamis (14/1) besok. Di level provinsi, ada 10 orang yang bakal mendapatkan vaksin Covid-19.

Pemberian vaksin dilakukan di kantor Gubernur Kalimantan Timur, yang dijadwal berlangsung mulai pukul 09.00 WITA, dan disiarkan langsung melalui media sosial Pemprov Kalimantan Timur.

Di Tingkat provinsi akan dilakukan vaksinasi kepada :

1. Wakil DPRD provinsi Kalimantan Timur
2. Sekretaris Daerah
3. Pangdam VI Mulawarman
4. Kapolda Kaltim
5. Perwakilan dari Kejaksaan Tinggi
6. Perwakilan dari Pengadilan Tinggi
7. Perwakilan dari Dinas Kesehatan
8. Direktur RSUD AW Syahranie
9. Plt Kapala Balai Besar POM Samarinda
10. Ketua IDI Wilayah Kalimantan Timur

“Pelaksanaan pencanangan vaksinasi Covid-19, mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dengan tahapan-tahapan ditentukan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Padilah Mante Runa, di Samarinda, Rabu (13/1).

Padilah merinci, sasaran vaksinasi akan dilakukan penyesuaian data individu lebih dulu, pada aplikasi PCare Vaksinasi, dan informasi terkait pemberian vaksinasi, serta penandatangan persetujuan dilakukan vaksinasi, setelah mendapatkan informasi. Megiatan itu dilakukan di meja 1.

Setelah itu, juga dilakukan pemeriksaan kesehatan, yaitu pengukuran suhu tubuh dengan thermal scanner, dan pengukuran tekanan darah serta dilakukan penapisan, terkait data kesehatan individu. Antara lain informasi terkait penyakit yang diderita, sehingga dapat ditentukan apakah yang bersangkutan layak untuk mendapatkan vaksinasi, atau pemberian vaksinasi ditunda. Kegiatan itu, dilakukan di meja 2.

“Penyuntikan vaksinasi Covid-19 akan dilakukan di meja 3. Kemuduan, penginputan data telah dilakukan penyuntikan vaksinasi dan terkait nomor batch vaksin yang disuntikkan, serta pemberian kartu vaksinasi dilakukan di meja 4,” ujar Padilah.

“Setelah 4 proses dilalui, maka penerima vaksinasi akan dilakukan observasi selama 30 menit, untuk mengetahui apakah ada reaksi setelah pemberian vaksinasi,” tambah Padilah.

“Pelaksanaan pemberian vaksinasi pada saat pencanangan, akan dilakukan oleh tim vaksinator RSUD AW Syahranie​, dan akan ditayangkan secara live melalui media sosial,” jelas Padilah.

Kesiapan Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI)

Secara umum, reaksi paska vaksinasi yang timbul dapat beragam. Pada umumnya ringan dan bersifat sementara, dan tidak selalu ada, serta bergantung pada kondisi tubuh. Reaksi paska vaksinasi ringan seperti demam dan nyeri otot, atau ruam-ruam pada bekas suntikanz adalah hal yang wajar. Namun demikian, tetap perlu dimonitor.

“Manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risiko sakit, karena terinfeksi bila tidak divaksin,” ungkap Padilah.

Menurut Padilah, keberhasilan penanganan pandemi COVID-19 bergantung pada kontribusi seluruh elemen masyarakat, dan juga pemerintah. “Salah satunya dalam upaya edukasi dan komunikasi pada masyarakat untuk meningkatkan pehamanan tentang pentingnya imunisasi secara umum dan vaksinasi COVID-19,” jelas Padilah.

“Masyarakat harus terus disiplin 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan pakai sabun) sebagai bentuk perilaku baru untuk menjaga kesehatan diri. Secara bersamaan, pemerintah pusat dan daerah fokus dalam pelaksanaan 3T (Tracing, Testing dan Treatment),” demikian Padilah. (006)

Tag: