Begini Tata Cara Pengurusan Jenazah Pasien Covid-19 Beragama Katolik

Plt Dirjen Bimas Katolik Aloma Sarumaha. (Foto Kemenag)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama menerbitkan protokol (tata cara)  sebagai panduan bersama jika ada umat Katolik yang meninggal dengan status pasien Covid-19. Protokol ini disusun setelah berkoordinasi dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

“Prinsipnya, pengurusan jenazah pasien COVID-19 dilakukan oleh petugas kesehatan pihak Rumah Sakit yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,” kata Plt Dirjen Bimas Katolik Aloma Sarumaha  dalam rilisnya yang disampaikan di Jakarta, Kamis (26/03).

Berikut ini protokol pengurusan jenazah Covid-19 beragama Katolik:

  1. Pengurusan jenazah pasien COVID-19 dilakukan oleh petugas kesehatan pihak Rumah Sakit yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
  2. Jenazah pasien COVID-19 dipakaikan pakaian sepantasnya lalu dimasukkan ke dalam kantung jenazah bahan dari plastik (tidak dapat tembus air) dan kemudian dimasukkan ke dalam peti jenazah.
  3. Jenazah yang sudah dimasukkan ke dalam peti tidak boleh dibuka lagi kecuali dalam keadaan mendesak seperti autopsi dan hanya dapat dilakukan oleh petugas berwenang.
  4. Jenazah disemayamkan tidak lebih dari 4 jam.
  5. Khusus mengenai penghantaran jenazah ke pemakaman mengikuti prosedur yang diatur oleh Pemerintah, dalam hal ini Dinas Kesehatan, sehingga petugas Gereja Katolik untuk urusan ibadah pemakaman harus mengikuti prosedur tersebut.
  6. Ibadah pemakaman diatur oleh petugas Gereja Katolik sesuai dengan prosedur ibadah pemakaman biasa dengan hanya mengikutsertakan perwakilan keluarga yang jumlahnya disesuaikan berdasarkan saran atau petunjuk petugas kesehatan.
  7. Selama ibadah pemakaman, seluruh petugas Gereja Katolik dan perwakilan keluarga harus mengikuti prosedur kesehatan menyangkut sanitasi, physical distancing, dan hal-hal lainnya yang diatur dalam pencegahan infeksi COVID-19.

(001)

 

 

Tag: