Beli Pertalite di SPBU Kaltim-Kaltara Pakai QR Code, Daftar Dulu di MyPertamina

Petugas SPBU melakukan pengisian BBM (HO-Pertamina)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pertamina Patra Niaga memperluas aturan pembelian Pertalite di SPBU menggunakan QR Code atau kode pindai, yang bisa didapat setelah mendaftarkan kendaraan melalui website Pertamina. Hingga September 2024, apabila tidak melakukan pendaftaran, pembelian dibatasi maksimal 20 liter per kendaraan.

Secara nasional, Pertamina Patra Niaga berhasil mendata sekitar 4,6 juta mobil yang mengonsumsi BBM subsidi Pertalite. Untuk di Kalimantan, pendataan yang dilakukan melalui website subsiditepat.mypertamina.id itu, untuk tahap pertama diterapkan di Kaltim dan Kaltara.

Arya Yusa Dwicandra, Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menerangkan, program Subsidi Tepat Pertalite yang berjalan saat ini, hampir sama dengan program Subsidi Tepat Solar.

“Kami harapkan, yang belum mendaftar segera daftar, karena kami sedang lakukan pendataan, yang sudah dimulai dijalankan sejak pertengahan Juli kemarin. Ke depannya, kita akan lakukan subsidi tepat Pertalite, seperti yang berlaku pada Solar,” kata Arya saat bicara kepada wartawan di Samarinda, Rabu 31 Juli 2024.

Arya memberikan solusi, apabila masyarakat gagal mendaftar melalui website subsiditepat.mypertamina.id untuk mendapatkan QR Code atau kode pindai. Di antaranya, melapor ke layanan pelanggan Pertamina di nomor 135.

Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Arya Yusa Dwicandra (niaga.asia/Saud Rosadi)

“Selain itu, kita juga sudah lakukan upskilling terhadap operator dan pengawas SPBU untuk dapat membantu masyarakat, yang kesulitan cara mendaftar kendaraan dan lainnya. Kita juga akan buka posko di SPBU kaitan masyarakat yang kesulitan mendaftar,” ujar Arya.

Pendaftaran program subsidi tepat Pertalite yang berjalan saat ini, lanjut Arya, Pertamina Patra Niaga masih sebatas melakukan pendataan, bukan menentukan spesifikasi kendaraan yang berhak mendaftar.

“Kita sekarang masih mendata saja. Untuk spesifikasi kendaraan, lalu kapasitas berapa liter, kita tunggu keputusan pemerintah yang tentu akan segera kita sosialisasikan, kalau keputusan itu sudah ditetapkan pemerintah,” terang Arya.

“Jadi saat ini, Juli-September kita terus lakukan pendataan. Nanti di Agustus-September, kita mulai menetapkan data-data pendaftaran kendaraan itu. Kalau pendataan itu sudah, penerapannya nanti seperti apa, kita akan sampaikan kemudian,” jelas Arya.

Pengemudi kendaraan menunjukkan QR Code pada Ponsel untuk pembelian solar subsidi di SPBU. (handout/Pertamina Patra Niaga Kalimantan)

Lantas, lanjut Arya, apabila masih ada kendaraan yang tidak mendaftar program subsidi tepat Pertalite hingga September 2024, Pertamina memberlakukan pembatasan pembelian Pertalite di SPBU Kaltim-Kaltara.

“Kita harapkan semua sudah terdata. Nanti di bulan September, bukan tidak boleh mengisi Pertalite di SPBU, tapi nanti ada pembatasan buat pemilik kendaraan yang belum mendaftar. Maksimal pembelian 20 liter per kendaraan (mobil),” tegas Arya.

“Jadi, Agustus-September kalau masih ada yang belum mendaftar, kita batasi pembelian 20 liter. Kalau sudah terdaftar, itu sesuai dengan kapasitas tangki,” demikian Arya Yusa Dwicandra.

Pendaftaran program subsidi tepat Pertalite bisa dengan mengakses tautan ini

Penulis: Saud Rosadi | Editor: Saud Rosadi

Tag: