Bencana Kekeringan di Mahulu, Pemprov Kaltim Kirim Bantuan 68.560 Ton Beras

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim Amaylia Dina Widyastuti (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Lebih dari 68 ribu ton beras bantuan dari Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Kalimantan Timur mulai dikirimkan ke kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), untuk membantu masyarakat terdampak bencana kekeringan saat ini.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim Amaylia Dina Widyastuti menerangkan, beras bantuan yang diberikan ini merupakan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi yang didistribusikan saat keadaan krisis dan bencana alam.

“Kita akan menyalurkan 68.560 ton beras ke Mahulu. Saat ini lagi dimuat ke kapal. Mungkin akan selesai malam hari,” kata Dina, ditemui di Museum Kota Samarinda, Jalan Bhayangkara, Sabtu 2 Agustus 2025.

Nantinya, masing-masing warga setempat akan menerima 20 kilogram beras per kepala keluarga.

Selain memberikan bantuan beras, DPTH juga berkerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPPKUKM) juga akan menggelar operasi pasar di Kabupaten Mahulu, untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga murah, sekaligus menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok.

“Dalam operasi pasar ini disediakan 4 ton gula pasir dan 5 ton minyak goreng yang diantar berbarengan dengan bantuan beras,” ujar Dina.

Dijelaskan, kondisi kekeringan di Mahulu mengakibatkan para petani padi gunung gagal pane, sehintga mengakibatkan lonjakan drastis harga kebutuhan pokok seperti beras yang kini tembus antara Rp800 ribi-Rp1,2 juta per 25 kilogram. Sedangkan elpiji 12 kg mencapai Rp800 ribu per tabung.

“Selama kekeringan mereka tidak ada panen. Seharusnya mereka dapat panen sekali setahun. Tapi hasil panen tahun ini tidak memuaskan,” terang Dina.

Bantuan dari Pemprov ini akan disalurkan secara merata kepada seluruh kepala keluarga di dua kecamatan, yaitu Long Apari dan Long Pahangai. Kedua kecamatan ini menjadi wilayah paling terdampak kekeringan dan kesulitan akses. Untuk Long Apari misalnya, dilaporkan 569 Warga terdampak bencana kekeringan.

“Pembagiannya merata nanti untuk semua kepala keluarga di Long Apari dan Long Pahangai. Jumlah kepala keluarga terdampak sudah disampaikan oleh Bupati Mahulu beberapa waktu lalu,” demikian Amaylia Dina Widyastuti.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: