Bendungan di 4 Kecamatan di Bima Meluap, 27.808 Jiwa Terdampak Banjir

Banjir di kabupaten Bima, Sabtu (3/4). (Foto : twitter BNPB_Indonesia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bima, memberikan bantuan logistik lanjutan kepada warga terdampak banjir di 29 desa di Kabupaten Bima pada Minggu (4/4). Dilaporkan, lebih 27 ribu jiwa jadi korban banjir.

Hujan yang turun selama kurang lebih 9 jam pada Sabtu (3/4) kemarin, di seluruh wilayah Kabupaten Bima, menyebabkan bendungan yang ada di 4 Kecamatan meluap, sehingga menggenangi persawahan dan perumahan warga. Tercatat wilayah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Madapangga, Kecamatan Bolo, Kecamatan Woha, dan Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Dikabarkan, banjir terjadi mulai pukul 15.00 waktu setempat. Tinggi mata air saat kejadian dilaporkan berkisar antara 50 sampai 200 sentimeter.

BPBD Kabupaten Bima melaporkan, dua warganya meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Tercatat kurang lebih 9.245 KK atau 27.808 jiwa terdampak. Jumlah warga yang mengungsi ke rumah kerabat dan lokasi lainnya, masih dalam pendataan BPBD Kabupaten Bima.

Selain korban jiwa, kurang lebih 9.245 unit rumah warga terendam, 12 di antaranya rusak. Empat bangunan jembatan juga ikut terputus.

“Selain itu, 294 hektar lahan pertanian dan 25 hektar lahan perikanan warga ikut tedampak,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, melalui siaran pers diterima Minggu (4/4).

Dia menerangkan, BPBD Kabupaten Bima telah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan Desa terdampak untuk menurunkan personil dan melakukan penanganan pasca kejadian banjir tersebut. BPBD setempat telah mengirimkan perahu karet, tenda, dan logistik sebagai bantuan awal.

Kondisi saat ini dilaporkan banjir sudah berangsur surut, meski hujan masih berlangsung. BPBD setempat juga berkoordinasi dengan BMKG untuk mengantisipasi perkembangan cuaca di wilayah tersebut.

“Sementara itu, BMKG memprakirakan terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan, di sebagian wilayah Indonesia,” ujar Raditya.

Masih disampaikan Raditya, warga juga diminta agar selalu waspada karena adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Mataram, Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa Dompu, dan Kota Bima.

 

Sumber : Pusdatin BNPB | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: