Berbisnis di Indonesia Kini Semakin Mudah untuk Para Pengusaha dan Investor

aa
Dubes Arrmanatha Nasir dalam forum bisnis “Doing Business in Indonesia” yang berlangsung pada Senin 7 Oktober 2019 di Hotel Renaissance Trocadero, Paris.

PARIS.NIAGA.ASIA-Kondisi perekonomian Indonesia yang stabil, serta iklim usaha yang kondusif perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh pengusaha-pengusaha Prancis. Dalam tiga tahun terakhir, perdagangan Prancis-Indonesia terus meningkat, hingga mencapai 2,8 miliar USD. Investasi Prancis ke Indonesia sendiri mencapai sekitar 1 miliar USD di 1874 proyek.

Potensi di berbagai sektor masih terus terbuka, oleh karenanya ini adalah saat tepat bagi pengusaha Prancis untuk datang berbisnis di Indonesia. Hal inilah yang ditekankan Dubes Arrmanatha Nasir dalam forum bisnis “Doing Business in Indonesia” yang berlangsung pada Senin 7 Oktober 2019 di Hotel Renaissance Trocadero, Paris.

Sejumlah pengusaha Indonesia dari KADIN secara khusus hadir untuk telah melakukan pendekatan intensif ke pasar Prancis. Sektor usaha yang kali ini menjadi fokus adalah produk makanan dan minuman, produk pertanian, fashion, serta ekspor-impor.  Dalam sesi one-on-one, setiap pengusaha memanfaatkan waktu untuk menindaklanjuti peluang bisnis dengan pengusaha Prancis yang hadir.

Forum “Doing Business in Indonesia” ini mendapatkan sambutan hangat dari sekitar 40 pengusaha kedua negara yang hadir, termasuk sejumlah perusahaan multi-nasional Prancis seperti Michelin dan Air Liquide.

“Prancis merupakan mitra dagang yang penting, karena perdagangan dan investasinya berpotensi cukup besar,” demikian Irwan Habsjah, Ketua KADIN Komite Belgia, Belanda, dan Luksemburg, dalam presentasinya, seperti dilaporkan laman kemlu.go.id.

Sementara itu, perkembangan ekonomi makro, investasi, dan sejumlah reformasi kebijakan domestik Indonesia turut mendukung upaya penciptaan iklim usaha yang lebih sehat. Selain itu, dibentuk pula kantong-kantong pusat pertumbuhan, digitalisasi perijinan investasi, serta penambahan sektor investasi yang terbuka bagi pengusaha asing.

Sementara terkait pariwisata, Indonesia memperluas pemanfaatan teknologi digital untuk mendorong promosi daerah-daerah tujuan wisata. Kunci-kunci inilah yang disampaikan oleh para pembicara dari KADIN, seperti Nora Guitet dan Riza Maspaitella.

Testimoni positif dari pengusaha Prancis

Tak hanya pembicara dari Indonesia, forum bisnis juga menyertakan pengusaha Prancis yang memberikan testimoni mengenai berbisnis dengan Indonesia. Salah satunya adalah Mr. Antoine Nétien, pemilik Coutume Café di Paris.

aa
Sejumlah pengusaha Indonesia dari KADIN secara khusus hadir untuk telah melakukan pendekatan intensif ke pasar Prancis. Sektor usaha yang kali ini menjadi fokus adalah produk makanan dan minuman, produk pertanian, fashion, serta ekspor-impor.

Disebutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen kopi tertua di dunia dan memiliki specialty coffee yang berkualitas tinggi. Mr. Nétien memberikan sejumlah masukan, terutama sisi teknik pemrosesan, agar kopi Indonesia dapat bersaing di pasar kopi Prancis.

Bagi kalangan kopi Prancis, Antoine Nétien adalah salah satu guru dari revolusi kopi Prancis.  Coutume Café tidak hanya kafe kopi, namun juga torreffaction, atau coffee roasters, dan merupakan penyedia roasted beans untuk lebih dari 60 kafe, restoran, dan hotel di Paris.

Pengusaha Prancis lain adalah Mr. David Trinh dari Paris Store, pemilik jaringan 21 supermarket di seluruh Prancis dengan revenue sebesar 220 juta Euro setiap tahunnya. Melihat produk-produk Indonesia yang memiliki kualitas baik, Paris Store menyatakan kesiapannya untuk membantu distribusi produk Indonesia di pasar Prancis. Selama ini Paris Store mengimpor 6000 macam produk dari wilayah Asia untuk dipasarkan di Prancis.

Business one-on-one

Selain presentasi, dalam forum bisnis juga dilakukan one-on-one business meeting, atau dialog antara pengusaha Indonesia dengan Prancis. Tujuannya adalah agar kedua pihak dapat melakukan negosiasi langsung, untuk cepat meraih kesepakatan.

Dari sesi ini, sejumlah pengusaha Indonesia-Prancis sukses meraih kesepakatan, di antaranya PT. Inti Gravfarm Indonesia dengan Paris Store untuk produk kopi. Adapun potensi transaksi mencapai 1 juta USD untuk periode satu tahun. PT. Inti Gravfarm juga akan segera menjajaki usaha café dan warehouse di Prancis.

Selanjutnya, PT. Kampung Agrinex Farm juga akan melakukan kerja sama dengan Paris Store untuk distribusi buah eksotik Indonesia. Potensi kerja sama lainnya adalah penjualan specialty coffee dengan Coutume Café, pemasaran produk organik (bio) oleh Indo Exo, serta adanya minat pengusaha Prancis untuk berinvestasi dalam pembuatan furnitur di Bali. (001)