Bersama Pemilik Usaha, Faisal Bicara Prospek Bisnis Roti

Suasana dialog di salah satu televisi swasta. (Foto : HO/Dinas Perindustrian)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sabtu (7/12) pagi kemarin, bertempat di salah satu studio TV nasional, berlangsung dialog interaktif bersama dengan para pelaku bisnis roti di Samarinda, didampingi Kepala Dinas Perindustrian Kota Samarinda Muhammad Faisal, dan pengamat desain Ramadhan S.Pernyata.

“Sengaja saya fasilitasi 3 pelaku bisnis roti yang berbeda segmen, untuk hadir di acara ini. Sehingga dapat memberikan gambaran, menariknya bisnis ini dari beberapa sudut yang berbeda dan persektif sekali jika ditekuni dengan sabar dan ulet” kata Faisal, dalam keterangan tertulis diterima Niaga Asia.

Masing-masing yang hadir adalah pengusaha muda Samarinda adalah Juni Ananda dengan brand Roti Gembong Juanda, kemudian pengusaha muda wanita bertubuh subur Yulianti owner Roti Jepang Morinaga, dan yang terakhir, Susilo Widodo, produsen roti Arnon dan Jordan di bawah PT Mahakam Megah Mulia, di Bukit Pinang.

“Menariknya, dari data eksisting yang disampaikan mereka, memberikan gambaran betapa luar biasa ternyata roti merupakan makanan kegemaran juga bagi warga kota Samarinda,” ujar Faisal.

Diantaranya, roti Jepang Morinaga yang dahulu dikenal dengan roti gepeng, ternyata rata-rata minimal berproduksi 30.000 bungkus per hari, dan tertinggi sampai 70.000 bungkus per harinya, dengan jumlah karyawan sekitar 30 orang.

Selain itu, produsen Arnon dan Jordan yang banyak terdapat di mini market, sekarang rata-rata berproduksi minimal 200.000 bungkus per hari, dengan karyawan 300-an orang. Dimana, mereka bekerja 3 shif 24 jam perhari berproduksi roti.

“Sedangkan Juni Ananda mengatakan, memulai hanya dari sebuah rombong di depan rumah saja. Hingga sekarang, Roti Gembong Juanda sudah mempunyai 9 outlet di Samarinda dan ada outlet di kota Bontang, Sangata, Balikpapan dan sebentar lagi buka di Jakarta” terang Faisal.

Padahal, lanjut Faisal, seperti diketahui, masih ada beberapa lagi produsen roti baik skala kecil, menengah maupun yang besar yang beroperasi  di kota Samarinda.

“Belum lagi produsen roti lain yang cukup banyak terdapat di kota Samarinda. Belum lagi roti yang dibuat eksklusif di hotel dan restoran, dan terakhir beberapa merk franchise nasional juga sudah menyerbu pula ke kota Tepian ini. Nah, produksi mereka belum terdeteksi tapi pastilah juga besar’ demikian Faisal, ketika ditanya soal beberapa prosuden roti lainnya. (*/006)