Bertemu Direktur IMF, Ini yang Dibahas Menteri Sri Mulyani

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva (kiri) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Washington DC (handout/Kementerian Keuangan)

WASHINGTON.NIAGA.ASIA – Dalam rangkaian kunjungan kerja di Washington DC untuk memimpin pertemuan Finance Ministers and Central Bank Governor (FMCBG) G20 keempat, pertemuan informal ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM), dan menghadiri rangkaian pertemuan tahunan International Monetary Fund-World Bank Group (IMF-WBG), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut melakukan pertemuan bilateral dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Senin 10 Oktober 2022.

Diskusi ini membahas mengenai ekonomi global, isu G20, serta upaya mitigasi perubahan iklim. Terkait ekonomi global, Sri Mulyani dan Direktur Kristalina membahas mengenai risiko ekonomi global yang meningkat dan sepakat bahwa perlu mengerahkan berbagai upaya untuk memitigasinya.

Sri Mulyani menekankan pentingnya peran IMF untuk menjaga stabilitas ekonomi khususnya dalam menjaga inflasi dan melindungi masyarakat rentan. Sementara itu khusus untuk ekonomi Indonesia, Direktur Kristalina menyampaikan apresiasinya untuk resiliensi ekonomi Indonesia di tengah tekanan global.

Dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi global, IMF juga didorong untuk menggunakan berbagai instrumen yang dimiliki, termasuk pemantauan, pendanaan, capacity building, dan pinjaman.

Khusus untuk ketahanan pangan yang menjadi prioritas Indonesia, Sri Mulyani menyampaikan ajakan agar IMF lebih fokus melindungi negara-negara rentan dari dampak kenaikan harga pangan, termasuk melancarkan distribusi pangan dan pupuk dunia. Secara umum, IMF juga perlu terus membantu negara rentan terkait kebijakan pendanaan seperti Special Drawing Rights (SDR) chanelling.

Terkait G20, Indonesia mengajak IMF untuk mendukung berbagai agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia, termasuk penguatan arsitektur kesehatan global dan implementasi Common Framework. Terkait iklim, Sri Mulyani menyampaikan bahwa upaya Indonesia dalam penanganan perubahan iklim membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Mengingat pembiayaan perubahan iklim juga dapat diperoleh dari bank multilateral, Sri Mulyani meminta agar pembiayaan dari IMF juga dapat disalurkan pada upaya transisi energi Indonesia yang dilakukan melalui Mekanisme Transisi Energi Indonesia atau Indonesia’s Energy Transition Mechanism Country Platform.

Dukungan IMF untuk memobilisasi sumber pendanaan perubahan iklim lainnya juga dapat membantu pemenuhan target penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia yang tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC).

Sumber : Humas Kementerian Keuangan | Editor : Saud Rosadi

Tag: