BI Perwakilan Kaltara Prediksi Triwulan IV 2018 Ekonomi Kaltara Tumbuh 7,10 Persen

aa
Gubernur Kalimantan Utara, DR H Irianto Lambrie

TARAKAN.NIAGA.ASIA- Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kaltara yang dilakukan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltara, perekonomian Kaltara pada triwulan IV atau akhir tahun 2018 nanti diperkirakan berada dalam kisaran 7,10 hingga 7,50 persen (yoy), atau  lebih baik dari sebelumnya.

“Peningkatan ekonomi itu, dipacu oleh peningkatan kinerja lapangan usaha pertambangan dan konstruksi.  Khusus dari lapangan usaha pertambangan, komoditas batubara, kita optimis akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Kaltara di triwulan IV 2018,” kata Gubernur Kaltara, DR H Irianto Lambrie mengutip hasil kajian BI Perwakilan Kaltara, Minggu (9/9)

Selain sektor pertambangan yang tumbuh dengan baik, percepatan pembangunan infrastruktur juga tetap menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kaltara pada tahun ini. Bank Indonesia memprediksi, akselerasi pembangunan infrastruktur oleh pemerintah daerah diperkirakan akan tetap tinggi pada triwulan IV 2018.  Beberapa proyek strategis baik dari pemerintah dan swasta, seperti pembangunan PLTA Kayan Tahap I, RSUD Tipe B Tanjung Selor dan RS Pertamina, serta jalan paralel perbatasan akan menopang pertumbuhan lapangan usaha konstruksi.

BI juga mencatat, dari sisi pengeluaran, meningkatnya kinerja ekspor luar negeri dan investasi pada triwulan IV 2018, turut memberikan kontribusi yang positif terhadap perekonomian Kaltara.  Meningkatnya kinerja ekspor luar negeri sejalan dengan kenaikan kinerja lapangan usaha pertambangan, terutama pada komoditas batubara yang menguasai pangsa ekspor luar negeri Kaltara. “Harga batubara internasional diperkirakan masih berada di level yang tinggi sejalan dengan tren kenaikan harga minyak dunia,” kata gubernur.

Di sisi lain, investasi juga diperkirakan tumbuh membaik yang didorong oleh peningkatan realisasi investasi bangunan dan non bangunan. Baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta terutama di akhir tahun sesuai pola historisnya.

“Di samping pertumbuhan ekonomi yang kita optimis akan kian tumbuh, Alhamdulillah, masih dari sisi ekonomi makro, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltara, mencatatkan neraca perdagangan Provinsi Kaltara pada Juli – awal September 2018 tetap menunjukan nilai yang positif (surplus),” ungkap Irianto.

Pada Juli 2018 neraca perdagangan ekspor-impor surplus sebesar USD 103,98 juta. Angka ini mengalami kenaikan dibanding neraca perdagangan pada Juni 2018 yang surplus sebesar USD 89,60 juta. Artinya, secara komulatif dari Januari-Juli 2018 neraca perdagangan Provinsi Kaltara tercatat surplus sebesar USD 598,94 juta atau setara Rp8,97 triliun (mengacu kurs tengah BI 6 per 9 : Rp14.981).

BPS mencatat, nilai ekspor pada Juli 2018 berupa barang non migas mencapai USD 108,48 juta atau mengalami kenaikan sebesar 16,12 persen dibandingkan dengan ekspor Juni 2018. Bila dibandingkan dengan Juli 2017, nilai ekspor Kaltara Juli 2018 mengalami kenaikan sebesar 47,75 persen.  Dan, secara kumulatif nilai ekspor non migas periode Januari hingga Juli 2018 mencapai USD 646,03 juta atau naik 27,54 persen dibanding periode yang sama di 2017. (001)