Biaya Keluar Ekspor BC Tarakan Meningkat Drastis

Kepala Kantor Bea Cukai Tarakan Sutikno

TARAKAN.NIAGA.ASIA – Untuk mendukung dan mendorong ekspor di kawasan Tarakan dan Kalimantan Utara umumnya, Bea Cukai Tarakan menyelenggarakan sosialisasi mengenai Implementasi Peraturan Menteri Keuangan nomor 22/PMK.04/2019 tentang ketentuan ekspor kelapa sawit, Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Bea Cukai Tarakan Sutikno, di acara silahturahmi dengan media massa dan buka bersama dengan tema Simplifikasi Prosedur dan Percepatan Pelayanan Ekspor Komoditi Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya, Selasa (15/5/2019).

Disebutkan Sutikno, mengingat perusahaan ekspor kelapa sawit, CPO dan produk turunannya merupakan penyumbang biaya keluar terbesar melalui pengawasan Bea Cukai Tarakan. “Perubahan kebijakan dari pemerintah pusat sejak Maret 2019 ini, dapat menghemat biaya keluar dan meningkatkan volume ekspor serta mempercepat pengiriman barang ekspor itu,” kata Sutikno.

Di Kaltara, ada enam perusahaan besar yang bergerak di bidang kelapa sawit dan turunannya yang mengekpornya ke beberapa negara di Asia seperti Malaysia, China dan India.

“Sumbangan biaya keluar yang mereka lakukan setiap bulan antara Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar. Disamping jumlah ekspornya yang banyak, mereka juga terbantu dengan kebijakan baru itu karena lebih efisien, dan waktunya cepat,” ujarnya.

Jika dibandingkatan 2018 lalu atau sebelum adanya ketentuan ekspor kelapa sawit, CPO dan produk turunannya, pertumbuhan ekspor mengalami peningkatan yang signifikan. “Kalau data 2018 lalu, kegiatan ekspor dalam sebulan itu bisa empat sampai enam kali, sekarang naik menjadi 10 sampai 15 kali,” sebutnya.

“Begitu juga dengan penerimaan biaya keluar melalui Bea Cukai Tarakan. Tiga bulan pada tahun pertama 2018 kemarin, penerimaan biaya keluar itu masih berada di angka Rp 1 miliar. Sekarang (tahun 2019), sudah sampai Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar dengan target tahun ini Rp 25 miliar,” tambahnya.

Melihat hasil itu, serta munculnya beberapa investasi baru di Kaltara dengan melakukan beberapa kegiatan seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga uap dan lainnya, BC Tarakan mengaku optimistis akan tercapai. Bahkan dapat melampaui dari angka target. (003)