Biaya Logistik Mahal, 4 Ambulan Belum Dikirim ke Krayan

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Biaya logistik dari dan ke Kecamatan Krayan yang terletak diperbatasan Kabupaten Nunukan dengan Malaysia Timur hingga kini masih sangat mahal. Mahalnya biaya logistik tersebut akibat belum adanya jalan paralel di wilayah perbatasan. Sejumlah sarana yang diperlukan untuk layanan kesehatan tidak bisa dikirim dari Nunukan ke Krayan akibat biaya mahal tersebut.

Wilayah Kecamatan Krayan
Wilayah Kecamatan Krayan

Itu pula yang membuat 4 mobil ambulan bantuan Kementerian Kesehatan tahun 2017 batal dikirim ke Puskesmas Krayan dan Krayan Selatan di bulan Desember 2017. “Untuk mengirim 4 ambulan ke Krayan perlu biaya Rp525 juta,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr. Meinstar Tololliu pada Niaga.asia.

“Ada kenaikan biaya pengiriman ke Krayan dan Krayan Selatan. Perusahaan jasa angkutan itu  menawarkan  biayanya  Rp525 juta atau naik dari biaya tahun sebelumnya yang hanya Rp 375 juta,” tambahnya.

Biaya pengiriman ambulan mahal karena rute pengiriman lewat laut dan memutar masuk ke Malaysia terlebih dahulu. Ambulan dari Nunukan dinaikkan ke kapal laut menuju menuju Sabah, Malaysia.  Kemudian baru dibawa melalu jalan darat ke Serawak, selanjutnya melintas ke Krayan.

“Jika mengikuti aturan, pengiriman lewat Malaysia tidak dibenarkan oleh aturan  yang berlaku di Malaysia. Tapi Malaysia memberi izin karena memahami kondisi prasarana perhubungan ke Krayan yang hanya ada angkutan udara,” kata Meinstar lagi.

Alasan pengusaha menaikkan biaya kirim ambulan adalah cauaca yang kurang baik, gelombang laut tinggi. Curah hujan juga tinggi dan jalan darat  menuju Krayan kondisinya rusak.

Menurut Meinstar kenaikan biaya kirim yang begitu tinggi tidak mampu dipenuhi Dinkes Nunukan, ditambah lagi laporan akhir dari pemerintah pusat menyatakan anggaran pengiriman mobil ambulan tidak tersedia. Anggaran pengadaan mobil tidak disertai anggaran pengiriman ke  Krayan.“Inikan anggaran pusat. Nah waktu kita sampaikan begini biaya pengiriman, ternyata mereka tidak punya anggaran juga,” bebernya.

Selain empat unit jatah Krayan, Dinkes Nunukan juga masih menyimpan satu unit mobil ambulance jatah Rumah Sakit (RS) Pratama Sebatik. Pengiriman kendaraan  belum dilaksanakan sehubungan belum adanya  tempat penyimpanan mobil.

RS Pratama sendiri mendapat 3 unit jatah kendaraan yaitu satu unit ambulance, satu unit pick up dan kendaraan untuk direktur rumah sakit, semua kendaraan ini akan dikirimkan jika sarana penyimpanan dan rumah sakit siap beroperasi tahun depan. “Bangunan dan alkes sudah terpasang, cuma sarana jalan masuk menuju lokasi RS Pratama masih dalam tahap usulan pembangunan,” katanya.

Berbeda dengan distribusi kendaraan roda dua sebanyak 20 unit, seluruh kendaraan untuk bantuan operasional puskesmas telah tersalurkan, begitu pula untuk bantuan di Puskesmas Kecamatan Krayan dan Lumbis Ogong yang jaraknya pengiriman sangat sulit.

“Untuk 20 kendaraan roda dua sudah tersalur ke semua Puskemas menggunakan transportasi pesawat dan kapal,” tutupnya. (002)

Tag: