Biaya Penanganan Pasien Covid-19 Ditanggung Negara

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan Aris Suyono (foto : Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Pemkab Nunukan memastikan tidak ada pangutan biaya dalam penanganan pasien kasus Covid-19, baik untuk Orang Tanpa Gejala OTG), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ataupun pasien terkonfimasi positif.

“Pembiyaan perawatan dan penyembuhan pasien Covid-19 ditanggung negara, lewat Kementerian Kesehatan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nunukan Aris Suyono, Jumat (5/6).

Aris menerangkan, penanganan pasien positif Covid-19 diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) No.01.07/MENKES/238/2020 tentang petunjuk teknis klaim penggantian biaya perawatan pasien penyakit infeksi emergency tertentu, bagi rumah sakit penyelenggara atau rujukan Covid-19.

Dalam KMK menyebutkan, bahwa pembiayaan pasien OTG, PDP dan konfirmasi positif, akan ditagihkan ke negara melalui Kementerian Kesehatan. Dalam hal ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.

“KMK ini menggunakan prinsip kehati-hatian dan prinsif efektif biaya efisien dihitung setiap hari,” ujar Aris.

Mekanisme klaim pembayaran RSUD diajukan kepada Kemenkes yang ditembuskan ke Dinas Kesehatan setempat dan BPJS kesehatan. Kantor BPJS dalam hal ini bertugas untuk melakukan verifikasi klaim.

Setelah melakukan verifikasi, BPJS selanjutnya akan menerbitkan surat rekomendasi klaim pembayaran pelayanan dan perawatan pasien Covid-19 RSUD, untuk nantinya menjadi dasar diproses di Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes.

“BPJS hanya bersifat memverifikasi dan rekomendasi klaim, bukan sebagai pembayar layanan perawatan pasien Covid-19 rumah sakit,” terang Aris.

Hingga saat ini, RSUD Nunukan masih melakukan perawatan pasien Covid-19 sebanyak 18 orang. Masing-masing, ruang isolasi RSUD Nunukan 8 orang terdiri klaster JT 3 orang, klaster GKII langap 2, klaster Magetan 2 orang dan klaster Sukabumi 1 orang.

Pasien Covid-19 yang kini menjalani pemulihan, di ruang pemulihan Puskesmas Binusan sebanyak 7 orang yang semuanya merupakan klaster JT. Sedangkan pasien positif menjalani isolasi secara mandiri di rumah sebanyak 3 orang.

“Kasus konfirmasi positif masih 43 orang, sembuh dinyatakan 25 orang. Masih dirawat 18 orang dan 3 orang menjalani isolasi secara mandiri,” jelasnya. (002)

Tag: