Bisnis Inklusif Bukan Sekadar Sebuah Konsep

Sixth ASEAN Inclusive Bussiness Summit dibuka oleh Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki selaku Ketua IB Summit. (Foto Kemendag)

BALI.NIAGA.ASIA – Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga, mengatakan, bisnis inklusif bukan sekadar sebuah konsep, tetapi strategi ampuh yang menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan sosial. Selain itu juga memberikan manfaat bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang memainkan peran penting terhadap pembangunan ekonomi dan sosial di ASEAN dan dunia.

Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga mengucapkan itu saat menghadiri Sixth ASEAN Inclusive Business (IB) Summit yang berlangsung di Mulia Resort Nusa Dua, Bali, Rabu (23/08/2023). Pertemuan ini merupakan rangkaian dari Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 yang telah berlangsung di Semarang, Jawa Tengah, pada 17–22 Agustus 2023.

“Pembentukan Kerangka Bisnis Inklusif ASEAN pada tahun 2017 dan Pedoman Promosi Bisnis Inklusif di ASEAN pada tahun 2020 menunjukkan upaya untuk memperkuat lingkungan kebijakan yang mendorong kerja sama dan dukungan nasional terhadap bisnis inklusif di ASEAN,” tegas Jerry.

Sixth ASEAN Inclusive Bussiness Summit dibuka oleh Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki selaku Ketua IB Summit. Acara ini turut dihadiri Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa dan Sekretaris Eksekutif ESCAP, Armida Sasiah Alisyahbana serta ketua dan anggota delegasi dari 8 negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Pada pertemuan ini dibahas agenda penyusunan promosi IB di ASEAN yang memberikan gambaran tentang kegiatan regional untuk mempromosikan bisnis inklusif di ASEAN. Masing-masing ketua delegasi memberikan pernyataan mengenai kebijakan dan program bisnis inklusif yang diterapkan di masing-masing negara.

IB Summit juga akan mempertimbangkan dan mengadopsi Pernyataan Bersama Menteri yang bertajuk “Deklarasi Mempromosikan Model Bisnis Inklusif: Memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk Pertumbuhan yang Berkeadilan”.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: