BKSDA Teliti Temuan Buaya di Sungai Karang Mumus

Buaya yang berhasil ditangkap warga dari Sungai Karang Mumus (foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Buaya ganas diperkirakan jenis muara (Crocodylus Porosus), ditemukan warga yang tinggal di bantaran sungai karang mumus (SKM), Jalan AM Sangaji, muncul ke permukaan sungai, Jumat (19/4). Temuan itu, bikin BKSDA Kalimantan Timur sedikit heran, dan merasa perlu meneliti lebih jauh.

Keheranan itu bukan tanpa alasan. SKM memang terlihat sangat keruh dan kotor oleh limbah rumah tangga, dan juga aktivitas pasar yang juga berada di bantaran sungai. Sesekali, akibat limbah, warna air sungai pun berubah jadi kehitaman.

“Sejauh mana ada buaya bisa hidup di sungai karang mumus itu, tentu dicek lebih jauh ya,” kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Sunandar Trigunajasa, saat dikonfirmasi.

Sunandar menerangkan, di perairan sungai dan rawa di Kalimantan Timur, hidup ribuan ekor buaya yang umumnya memang berjenis buaya muara. Buaya sendiri, masih bisa bertahan hidup saat berada di air payau.

“Dari Sungai Mahakam, bisa juga masuk ke sungai lain, ke anak sungai. Soal kemungkinan ada tidaknya induk buaya yang ditemukan siang tadi, perlu dicermati lagi, sambil kita lakukan sosialisasi,” ujar Sunandar.

Ditanya apakah buaya kekurangan pakan di habitatnya, hingga menyasar SKM yang dikitari permukiman warga, Sunandar menyebut masalahnya tidak sesederhana itu. “Degradasi lingkungan pasti ada. Kalau ikan berkurang kita teliti lagi. Persoalannya kompleks sekali, bukan hanya masalah habitat dan makanan yang berkurang,” ungkap Sunandar.

Diketahui, buaya betina sepanjang 1,5 meter, ditemukan sekira pukul 12.30 WITA, di kolong rumah Johan Arifin (53), saat dia sedang memancing ikan. Buaya itu berhasil ditangkap, menggunakan tali jemuran. Pascatemuan itu, warga menjadi was-was beraktivitas di bantaran sungai. (006)