Blusukan ke Pasar Induk, Ismunandar Minta Pedagang Tertib Berjualan

AA

Bupati Ismunandar saat berbelanja di Pasar Induk Sangatta. (Foto: Jani Kompi)

SANGATTA.NIAGA.ASIA – Kunjungan sekaligus silaturahmi Bupati Kutim Ismunandar di Pasar Induk Sangatta, Jumat (17/1) pagi tadi, disambut antusias masyarakat yang berbelanja, maupun para pedagang yang berjualan.

Tidak hanya silaturahmi, dalam aksi blusukan itu, Ismunandar sekaligus memantau harga dan stok beberapa kebutuhan barang pokok. Seperti sayuran, buah, sembako, beras, daging ayam, serta ikan.

Beberapa pejabat turut mendampingi, seperti Sekretaris Kabupaten Irawansyah, Asisten Pemkesra Suko Buono, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Zaini, Kepala Bappeda Edward Azran, Kepala Dinas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sumarjana, Kepala Dinas Kesehatan Bahrani, dan Kepala UTP Pasar Induk Buhori serta Asosiasi Pedagang Pasar Kutim.

Ismu yang sejak pagi usai mengikuti kegiatan HUT ke-39 Satpam di Mapolres Kutai Timur, tak lelah mengelilingi setiap sudut pasar. Mulai dari pasar subuh, kemudin kios pedagang daging, ayam dan sayuran. Kemudian pasar ikan dan berakhir di kios penjual pakaian.

Tak hanya melihat-melihat, Ismunandar juga membeli dagangan setiap penjual yang dia singgahi. Tidak hanya pedagang sayuran saja, pedagang tempe, buah, ikan, dan ayam lainnya juga kecipratan rezeki. Tidak sedikit pula pedagang dan ibu-ibu rumah tangga, yang berebut ingin berswafoto dengan orang nomor satu di Kutim itu.

Salah seorang pedagang sayuran Sulastri, mengaku senang bisa bertatap muka langsung dengan Bupati. Apalagi dagangan sayurannya turut dibeli bupati.

“Alhamduliillah hari ini ada rezeki. Dari tadi berjualan masih sepi pembeli. Terima kasih pak Bupati,” ujarnya senang.

Sambil berkeliling, Ismunandar meminta kepada para pedagang yang berjualan di luar area pasar, agar masuk berjualan ke dalam pasar. Demi tertibnya area pasar sekaligus untuk menciptakan kesan nyaman, saat transaksi jual beli. Sementara ini, Ismu juga telah mengintruksikan UPT Pasar Induk Sangatta, untuk menyediakan tempat atau slot pedagang dan tidak dipungut bayaran. Agar pedagang bisa teratur.

“Mudah-mudahan semua bisa masuk di sini (area pasar). Jadi, tidak ada yang berjualan di sepanjang jalan lagi,” tegasnya. (hms10)