BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrim Kalimantan Timur Sepekan Kedepan

Pembentukan awan hujan di Samarinda, Jumat (12/11) sore. BMKG mengingatkan potensi cuaca ekstrim di Kalimantan Timur sepekan kedepan (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrim di sejumlah wilayah di Kalimantan Timur dalam sepekan kedepan. Cuaca ekstrim yang rata-rata terjadi siang dana malam hari itu berpotensi mengakibatkan bencana.

Keterangan tertulis BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dikeluarkan pada Kamis (11/11) menjelaskan, pusat tekanan rendah terpantau di Samudera Hindia Barat Daya Sumatera dan sirkulasi siklonik terpantau di Semenanjung Malaysia, membentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) yang memanjang di perairan Selatan Banten dan di Laut Natuna, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) yang terpantau di Sumatera bagian utara.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di perairan selatan Jawa Tengah, di NTB, di NTT, dari laut Jawa hingga Kalimantan Selatan, di laut Sulawesi, dari Kalimantan Timur hingga Sulawesi Tenggara, di Papua Barat dan di Papua, serta daerah konfluensi terpantau di Maluku dan di Laut Banda.

“Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Erika Mardiyanti, dikutip Niaga Asia, Jumat (12/11).

Erika menerangkan, kondisi cuaca pada periode ini akan didominasi dengan potensi hujan berintensitas ringan hingga lebat yang akan terjadi di wilayah Kalimantan Timur.

Wilayah yang berpotensi ringan sedang hingga lebat disertai angin kencang yang disertai kilat atau guntur diprakirakan hampir di sebagian besar wilayah di Kalimantan Timur bagian utara yakni di Berau, yang terjadi pada siang dan malam hari.

Selain itu juga Kalimantan Timur bagian timur seperti kota Bontang, Kutai Timur dan Kutai Kartanegara bagian timur yang terjadi siang dan malam hari. Juga di Kalimantan Timur bagian barat yakni Kutai Barat, Mahakam Ulu dan Kutai Kartanegara bagian barat pada siang dan malam hari.

“Sedangkan Kalimantan Timur bagian selatan seperti di Balikpapan, Penajam Paser Utara dan Paser terjadi pada pagi hingga siang hari,” tambah Erika.

Berdasarkan peta prakiraan berbasis dampak, Status Waspada berada di wilayah kabupaten Kutai Barat, kabupaten Kutai Kartanegara, kabupaten Kutai Timur, kabupaten Berau, kabupaten Paser, kabupaten Penajam Paser Utara, kota Samarinda dan kota Balikpapan.

“Berpotensi dampak hujan lebat untuk dampak banjir, bandang dan tanah longsor,” terang Erika.

Ketinggian Gelombang Perairan

Informasi prakiraan tinggi gelombang di wilayah lerairan Balikpapan, perairan Samarinda – Bontang, perairan Kalimantan Utara, Perairan Sulawesi Tengah, perairan Sulawesi Barat, perairan Kota Baru, Selat Makasar bagian utara dan tengah diprakirakan tenang (0.0 -0.5 m) sampai dengan Rendah (0.5 – 1.25 m), perlu diwaspadai cuaca buruk di perairan yang dapat menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di perairan.

Informasi pasang surut Balikpapan periode 12-19 November 2021, puncak pasang terjadi pada tanggal 18 dan 19 November 2021 dengan puncak pasang 2,6 – 2.7 meter pada pukul 18.00 – 19.00 WITA.

Masyarakat juga diminta tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrim seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan lainnya. Juga dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu kedepan di wilayah Kalimantan Timur.

Sumber : BMKG Sta Meteorologi Balikpapan
Editor : Saud Rosadi

Tag: