BNNK Nunukan Ajak Wartawan Jadi Relawan Anti Narkoba

aa
Kepala BNNK Nunukan Kompol La Muati (tengah) bersama Abdullah Kabag Keuangan dan Murjani Salat Kasi Pencegahan BNNK Nunukan (Foto Budianshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Pemberantasan dan pencegahan peredaran narkoba terus di upayakan dalam berbagai aspek, salah satunya melibatkan masyarakat dan para tokoh pemuda, agama hingga pembentukan relawan anti narkoba di perbatasan Kabupaten Nunukan.

Untuk memaksimalkan tugas pencegahan peredara narkoba, Badan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, mengajak awak media di Nunukan bergabung dalam kelompok relawan anti narkoba di tahun 2020 mendatang.

“Saya ingin tahun depan semua wartawan Nunukan masuk kelompok relawan anti narkoba dan kegiatan pemberantasan narkoba lainnya,” kata Kepala BNNK Nunukan Kompol La Muati, Kamis (10/10/2019).

Pemberian wartawan terkait penangkapan ataupun sosialisasi pencegahan narkoba telah membantu tugas pugas Kepolisian dan BNNK memutus peredaran narkoba, lewat tulisan-tulisan wartawan, banyak masyarakat menyadari bahaya dan imbas kejatan yang berujung pidana.

Secara tidak langsung, media telah memberikan wawasan dan pencerahan akan bayahanya narkoba, namun akan lebih maksimal lagi bila mereka menyumbangkan pikiran dana tenaga terlibat membantu langsung pencegahan peredaran narkoba.

“Terima kasih media, tapi saya ingin kalian ikut ambil peran terlibat dalam kegitan sosial BNNK Nunukan,” bebernya.

Tidak sebatas mempublikasikan pemberitaan narkoba, Lamuati berharap wartawan tetap kritis terhadap petugas, awasi kinerja mereka dan berikan masukan-masukan ataupun informasi jika ditemukan adanya indikasi memanfaatkan jabatan sebagai aparat menindak hukum.

“Sampaikan kalau ada hal-hal aneh, awasi kami dalam bekerja, ingat kami jangan sampai merusak citra aparat,” kata Lamuati.

Sebagai wilayah perbatasan, Kabupaten Nunukan memiliki kerentanan akan peredaran narkoba, Nunukan dan Sebatik terkenal sebagai darath transit sekaligus tempat para bandar menyeludupkan narkoba ke daerah-daerah lainnya.

Dari tahun ke tahun, petugas Polri dan TNI berulang kali menangkap penyeludupan narkoba dalam jumlah besar, terakhir kita ketahui bersama diamankannya 20 kilogram sabu-sabu dengan kurir seorang mahasiswi.

“Nunukan masuk ketegori daerah merah, kalau petugas memperketat daerah ini, penyeludupan narkoba pindah ke Tarakan. Artinya, para bandar tetap berusaha dengan modus berbagai macam,” ujarnya.

Menurut Lamuati, saat ini, BNNK Nunukan belum mampu berbuat banyak dalam hal penindakan narkoba di Nunukan, alasanya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu belum memiliki personel cukup dibidang penindakan.

Namun, untuk tetap terlibat dalam penindakan dan pencegahan narkoba, BNNK Nunukan tetap bergerak menyisir peredaran narkoba dengan cara menggali informasi akurat untuk selanjutkan di tindak lanjuti oleh pihak kepolisian.

“Karena personel kita terbatas, kami mengandalkan kepolisian yang memiliki personel menyebar di pelosok-pelosok,” tuturnya. (002)

 

Tag: