Bocah Ini Kritis Usai Dihajar Pasangan Lesbi Tantenya

Ruang perawatan bocah korban penganiayaan pasangan lesbian tantenya (foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – PT, bocah laki-laki 6 tahun di Sangasanga, Kutai Kartanegara, koma dua hari ini dalam perawatan RSUD AW Syachranie, Samarinda. PT diduga dianiaya pasangan lesbian tantenya. Terduga pelaku, Susanti (23), kini meringkuk di penjara Polsek Sangasanga.

Terduga pelaku diamankan pagi tadi, setelah kabur Senin (30/9) kemarin, usai mengantar korban ke RSUD AW Syachranie Samarinda, bersama Md (17), tante korban terduga pasangan lesbi Susanti.

“Kondisi korban, lebam di sekujur badannya diduga dianiaya berulang kali. Tante korban, yang juga saksi, tidak berani menceritakan ke orang lain, karena diancam dibunuh pelaku Susanti,” kata Kapolsek Sangasanga Iptu Muhammad Afnan, dikonfirmasi Selasa (1/10).

Korban selama 5 bulan ini tinggal terpisah dari orangtuanya. Ibu korban diketahui tinggal dan bekerja di Balikpapan. Sementara, suaminya, yang juga ayah kandung korban tidak diketahui keberadaannya.

Tersangka Susanti (tengah) (foto : HO/Polsek Sangasanga)

“Jadi, pelaku dan tantenya ini, ada hubungan sesama jenis. Pengakuan pelaku sementara ini, menganiaya korban karena korban nakal. Keterangan itu pastinya masih kami dalami lagi,” ujar Afnan.

Dari keterangan pelaku Susanti, menganiaya korban 2 kali, menggunakan patahan gantungan baju, sepatu dan gesper (ikat pinggang). “Semua itu jadi barang bukti. Korban masih dirawat di rumah sakit di Samarinda,” tambah Afnan.

“Soal dugaan bahwa pelaku ini takut ketahuan hubungan sejenisnya dengan tante korban, dan akhirnya menganiaya korban, masih kami dalami. Kita koordinasikan ini ke PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polres Kukar. Kita juga akan cek kejiwaan pelaku,” terang Afnan.

Sementara, korban dipastikan sudah 2 hari ini koma, di ruang perawatan khusus isolasi. Korban PT diketahui masuk perawatan, Senin (30/9) kemarin, dan sore harinya dioperasi terkait pendarahan di kepalanya.

“Pasirn memar di badan, tangan, punggung paling banyak. Kami masih lakukan perawatan intensif. Iya, dua hari ini pasien koma, kritis,” Humas RSUD AW Syachranie dr Arysia Andhina. (006)