Bongkar Septic Tank, BNNP Temukan 9 Poket Sabu Siap Edar

Tiga tersangka pengedar sabu yang diringkus kurang dari 6 jam. (foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Tim BNN Provinsi Kalimantan Timur meringkus 3 pengedar sabu, Kamis (22/8), di Samarinda. Petugas sampai membongkar septic tank buat menyita 9 poket sabu seberat 0,81 gram. Kurang dari 6 jam di hari yang sama, petugas juga menyita 1,5 kilogram sabu asal Malaysia. Ketiga tersangka, dijebloskan ke penjara.

Tim BNNP Kaltim lebih dulu menangkap Faizal (30) dan Budiono (35), di rumah Faizal di kawasan Jalan Pangeran Suryanata, sekira pukul 15.45 Wita, setelah mengendus di rumah itu jadi markas pengedar sabu.

“Sempat kita amati, rumah itu dilengkapi CCTV. Jadi kami masuk ke dalam melalui pintu belakang. Faizal dan Budi, ada di dalam,” kata Kepala BNN Provinsi Kalimantan Timur Brigjen Pol Raja Haryono di kantornya, Senin (26/8).

Raja menerangkan, setelah berhasil masuk, petugas hanya menemukan ratusan lembar pembungkus sabu. “Dugaan kuat kami, keduanya ini, bukan pemakai sabu, tapi pengguna. Kami interogasi, dimana menyimpan sabu itu,” ujar dia.

Kamera CCTV ikut disita petugas BNNP Kaltim.(foto : Niaga Asia)

“Karena tugas kami untuk mencari dan menemukan barang bukti, kami harus menjebol kloset, membongkar septic tank. Akhirnya kita temukan 9 poket sabu seberat 0,81 gram, dan keduanya mengakui itu milik mereka. Kami juga menyita CCTV,” tambah Raja.

Sementara, Kabid Pemberantasan BNN Provinsi Kalimantan Timur AKBP Halomoan Tampubolon menambahkan, disaat penangkapan keduanya, petugas mendapat kabar adanya pengiriman sabu dari utara Kalimantan, untuk dijual di Samarinda. “Malam harinya sekitar jam 8.30 malam, kami bergerak. Jadi, kurir yang membawa dari Kalimantan Utara, enggak berani masuk Samarinda,” sebut Tampubolon.

“Kami dapatkan ciri orang dari Samarinda, yang dikabarkan hendak mengambil paket itu, di kawasan Tanah Merah, masih di Samarinda. Begitu kami sergap, seorang pemotor atas nama Akhmad Zainullah, kami sergap di jalan. Kami temukan 1,5 kilogram sabu yang dipecah-pecah dalam banyak bungkusan,” terang Tampubolon.

Tiga pengedar yang ditangkap kurang dari 6 jam itu, digelandang ke kantor BNNP Kaltim. Belakangan diketahui, ketiganya adalah residivis. Petugas sedang menyelidiki ketiganya merupakan satu jaringan pengedar sabu. “Saya pasang kamera CCTV buat mengawasi di luar rumah karena motor saya 2 kali hilang. Bukan untuk jualan ini,” kilah Faizal di kesempatan yang sama. (006)