Bos Apple dan Donald Trump Diskusikan Perang Dagang

AA
Apple CEO Tim Cook (Photo by Brittany Hosea-Small / AFP)

WASHINGTON DC, NIAGA.ASIA-Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan CEO Apple Tim Cook dilaporkan mengadakan pertemuan untuk mencapai kesepakatan. Presiden Trump ingin Cook berkomitmen untuk memproduksi perangkat Apple di Amerika Serikat.

Sementara itu, Cook ingin memastikan bahwa iPhone tidak lagi menjadi permasalahan dan terkait dengan perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Sebelumnya, keduanya telah mengadakan pertemuan guna membahas ancaman Trump untuk membebankan tarif 25% kepada kelompok produk yang diproduksi di Tiongkok.

Kelompok perangkat impor yang akan dibebankan pajak tambahan tersebut dilaporkan termasuk Apple iPhone, seperti laporan Phone Arena. Dan meski Presiden menyebut bahwa Tiongkok yang membayarkan tarif, sayangnya hal tersebut tidak benar.

Tarif adalah pajak yang dibayarkan oleh perusahaan Amerika Serikat dan beberapa dari perusahaan ini membebankan biaya lebih tinggi kepada konsumen. Sebagai contoh, Apple membayarkan tarif 25 persen pada casis untuk iPhone dan iPad, dan mengalami kerugian agar dapat tetap mempertahankan harga yang ditawarkan kepada konsumen.

Namun, analis Morgan Stanley Katy Huberty menyebut bahwa iPhone XR akan dibebankan dengan pajak impor, sehingga harga ritel ponsel cerdas ini akan mengalami peningkatan hingga USD160 (Rp2,2 juta).

Tarif tidak menjadi satu-satunya permasalahan yang didiskusikan pada pertemuan tersebut. Menurut juru bicara White House Judd Deere, Presiden Trump dan Cook juga berdiskusi soal perdagangan, investasi Amerika Serikat, imigrasi dan privasi. Privasi menjadi permasalahan utama yang tengah dibahas oleh pemerintah dengan sejumlah perusahaan seperti Apple, Google, Facebook dan Amazon, dalam pengawasan dengan pihak penegak hukum.

Anggota kedua partai di House dan Senate telah berdiskusi untuk mendorong perusahaan teknologi lebih besar memisahkan bisnis menjadi perusahaan berskala lebih kecil dan mandiri, serupa yang dilakukan AT&T pada tahun 1982 lalu.

Politisi ini disebut khawatir soal kekuatan besar yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sementara itu, Cook menyebut bahwa Apple tidak seharusnya menjadi perusahaan yang didiskusikan, karena tidak memiliki pangsa pasar yang besar. Selain mencoba menghindari peningkatan harga pada iPhone, CEO Apple ini memiliki alasan lain untuk mencoba membujuk Presiden Trump untuk tidak memperburuk perang dagang dengan Tiongkok.

Sumber: Media Indonesia