BPBD Nunukan Salurkan Logistik untuk 43 Jiwa Korban Kebakaran Porsas

BPBD dirikan posko darurat di lokasi kebakaran Jalan Porsas, Nunukan Timur. (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, menyalurkan bantuan berupa bahan makanan kepada korban kebakaran di Jalan Porsas, Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, hari Minggu malam (7/11/2021)

“Tadi pagi sudah kita dropping kebutuhan logistik bahan makanan kepada 14 Kepala Keluarga (KK) korban kebakaran,” kata Kapala Sub Bagian Kedaruratan pada BPBD Nunukan, Muhammad Hasanuddin pada Niaga.Asia, Senin (8/11).

Kebakaran yang melanda pemukiman penduduk pada Minggu 7 November 2021 sekitar pukul 20:00 Wita telah menghanguskan 4 bangunan yang satu diantara rumah kos dan menyebabkan 43 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Pasca kebakaran pula, BPBD Nunukan sejak malam telah melakukan upaya ekaluasi dan mendirikan tenda darurat yang fungsinya untuk posko sekaligus tempat pengungsian bagi warga yang tidak memiliki tempat tinggal  sementara.

“Kita belum tetapkan tanggap status darurat bencana, tapi tetap mendirikan tenda darurat dan sebagai posko koordinasi pusat data dan bantuan,” kata Hasanuddin.

Fungsi posko tidak hanya sebagai penyaluran bantuan, BPBD bersama Kepolisian, Dinas Pendidikan dan Disdukcapil Nunukan berkoordinasi memberikan layanan penerbitan dokumen warga korban kebakaran yang rusak karena terbakar.

“Hingga pagi hari dan siang, petugas posko darurat belum menerima laporan ada korban kebakaran yang menempati tempat-tempat tidur yang telah disiapkan,” ungkap Hasanuddin.

Para korban kebakaran memilih menginap rumah keluarga atau tetangga terdekat, kondisi seperti ini menjadi hal biasa dalam penanganan bencana kebakaran ataupun bencana alam di wilayah Kabupaten Nunukan,

“Hubungan emosional kekeluargaan antar masyarakat masih terjalin dengan baik, keluarga atau tetangga biasanya menawarkan rumah untuk menginap sementara,” ujarnya.

Salah seorang korban kebakaran Yanti (25) penghuni rumah kos mengaku awalnya hanya mencium bau hangus dan asap seperti barang terbakar, bersamaan dengan itu lampu dirumahnya mati total.

“Saya lagi kasih nyusui anak, kebetulan hanya pakai dalaman tanpa baju, karena kaget dengan suara orang teriak api, saya lari keluar rumah sambil bawa anak,” terangnya.

Santi yang baru 7 bulan menempati rumah kos berlari keluar rumah tanpa sadar tidak mengenakan baju. Dalam keadaan panik, dirinya menitipkan anak balitanya berusia 1,5 tahun kepada orang lain disekitar lokasi kebakaran.

Usai menitipkan anaknya, ibu rumah tangga ini kembali berlari masuk rumahnya mengambil surat-surat berharga dan beberapa barang bisa diselamatkan ditengah semakin membesarnya kobaran api.

“Waktu terjadi kebakaran suami saya tidak di rumah, syukurlah saya dan anak selamat dibantu orang,” ujar Santi.

Kobaran api yang merambat cepat di rumah kos membuat semua penghuni panik, belum lagi ratusan warga yang berlarian di jalan sambil berteriak – teriak meminta pertolongan pemadam kebakaran.

“Jalan penuh dengan manusia, ada yang membantu memadamkan, ada juga warga yang malah sibuk membuat video kebakaran,” bebernya.

Penulis : Budi Anshori | Editor Rachmat Rolau

Tag: