
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat harga makanan, minuman dan tembakau naik dan menjadi penyumbang utama inflasi sebesar 2,18 persen
“Pada Juli 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Kaltim sebesar 2,18 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,76,” ungkap Kepala BPS Kaltim, DR Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam keterangan resminya yang disampaikan secara online, hari ini, Kamis (1/8/2024).
Menurut Yusniar, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 2,58 persen dengan IHK sebesar 106,76 dan terendah terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 1,71 persen dengan IHK sebesar 106,30.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,68 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,90 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,40 persen.

Kemudian, kelompok kesehatan naik sebesar 4,87 persen; kelompok transportasi sebesar 0,61 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,89 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,13 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,16 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,54 persen.
“Sebaliknya, terdapat dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,36 persen,” katanya.
Secara month to month (m-to-m), menurut BPS, terjadi penurunan indeks harga (deflasi) pada Juli 2024 sebesar 0,38 persen. Sementara itu, secara year to date (y-to-d), pada Juli 2024 terjadi inflasi sebesar 1,31 persen.
Inflasi Nasional
Secara nasional, BPS melaporkan, pada Juli 2024 terjadi inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 2,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,09. Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 5,09 persen dengan IHK sebesar 110,80 dan terendah terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,84 persen dengan IHK sebesar 103,54.
“Sedangkan inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 6,68 persen dengan IHK sebesar 108,77 dan terendah terjadi di Kabupaten Bangka Barat sebesar 0,46 persen dengan IHK sebesar 101,63,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam keterangan resminya, Kamis (1/8/2024).
Sementara deflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 1,25 persen dengan IHK sebesar 104,06 dan terendah terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,22 persen dengan IHK sebesar 104,77.
Menurut Amalia, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,66 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,99 persen.
Kemudia, naiknya harga kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,50 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,77 persen; kelompok transportasi sebesar 1,22 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,49 persen.
Selanjutnya, harga kelompok pendidikan sebesar 1,90 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,28 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,59 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,16 persen,” ungkap Amalia.
Tingkat deflasi month-to-month (m-to-m) Juli 2024 sebesar 0,18 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) Juli 2024 sebesar 0,89 persen.
Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Juli 2024 sebesar 1,95 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,18 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 1,32 persen.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Inflasi Kaltim