BREAKINGNEWS: Petugas KPPS Meninggal Sudah 230 Orang, 1.671 Sakit

aa
Mimin Sumarni menceritakan suaminya yang pulang malam dan mengalami serangan jantung pada pagi harinya. (Foto BBC News Indonesia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyampaikan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia pada Pemilu 2019 berjumlah 230 orang atau bertambah lima orang.  “Data 26 April 2019 Pukul 12.00 WIB, petugas wafat 230 orang, sakit 1.671 orang, total 1.901 orang,” kata Komisioner KPU Viryan Aziz lewat keterangan tertulis, Jumat (26/4).

Sementara di kesempatan terpisah, Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin menyampaikan jumlah panwaslu yang meninggal juga bertambah. “Sampai hari ini sudah 55 orang. Ini juga hal lain yang sebenarnya kami sedih. Ini kan kayak terus-terusan bertambah. Menurut kita ya sikap terbaik kita mendoakan mereka sambil melanjutkan tugas mereka,” tuturnya.

KPU menyatakan masih mengusahakan santunan bagi petugas yang meninggal dunia dan mengalami sakit saat bertugas. Santunan masih dalam kajian Kementerian Keuangan. Hingga saat ini angka santunan yang diusulkan masih sama, yaitu Rp36 juta untuk meninggal dunia, Rp30 juta untuk penyandang cacat, dan Rp16 juta untuk luka-luka.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin berencana memberi santunan kepada petugas KPPS yang wafat saat bertugas dalam Pemilu 2019.  Juru bicara TKN Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan santunan kepada petugas KPPS berasal dari iuran seluruh pihak di TKN.

“TKN akan memberikan santunan yang berasal dari iuran teman-teman di TKN terhadap para pahlawan (petugas KPPS) yang gugur dalam menjalankan tugas demokrasi,” ujar Ace di Hotel Gran Melia, Jakarta. Ace mengatakan pihaknya turut berduka atas petugas KPPS yang meninggal saat bertugas, khususnya ketika melakukan rekapitulasi suara. TKN menganggap petugas KPPS yang meninggal sebagai pejuang demokrasi.

Ia pun meminta semua pihak tidak menyia-nyiakan pengorbanan para petugas KPPS yang meninggal. Apalagi dengan cara mendeligitimasi penyelenggara pemilu. “Saya kira sangat zalim rasanya kalau pengorbanan yang dilakukan oleh KPPS hingga nyawa pun diberikan untuk demokrasi Indonesia, mengatakan bahwa pemilu Indonesia ini penuh dengan kecurangan dan harus diulangi kembali,” ujarnya.

Jumlah petugas terkait Pemilu yang disampaikan KPU dan Bawaslu tersebut tidak termasuk aparat pengaman dari Kepolisian Negara RI, dimana hingga hari ini juga bertambah, sehingga seluruhnya menjadi 18 orang. Saat ini petugas Pemilu sedang menyelesaikan tahapan rekapitulasi suara tingkat kecamatan. Pekerjaan tersebut juga sangat melelahkan, karena jumlah TPS di masing-masing kabupaten/kota mencapai ribuan.

Sumber: CNN Indonesia/001