BRIN Buka Peluang Kolaborasi Riset Tingkatkan Standar Mutu Produk UMKM

Kepala Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar BRIN, Nur Tjahyo Eka Darmayanti,  bersama anggota Komisi VII DPR RI, Sartono di kegiatan Pelatihan Pengemasan Produk UMKM di Kabupaten Trenggalek, Kamis (13/10/2022).  (Foto BRIN)

TRENGGALEK.NIAGA.ASIA – Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) membuka peluang kolaborasi riset baik dengan universitas maupun mitra UMKM. Tujuannya adalah untuk terus melakukan inovasi produk sehingga dapat terwujudnya negara yang berdaya saing tinggi.

Nur Tjahyo Eka Darmayanti, Kepala Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar BRIN dalam sambutanya dikegiatan Pelatihan Pengemasan Produk UMKM di Kabupaten Trenggalek, Kamis (13/10).

“Produk dikatakan berkualitas jika memiliki standar mutu yang baik. Untuk itu, Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar BRIN telah berkontribusi dalam melakukan riset teknologi pengujian dan standardisasi Produk Makanan Tradisional Olahan (PMTO) dalam kemasan,” katanya.

Sementara anggota Komisi VII DPR RI, Sartono menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat diimplementasikan oleh peserta untuk meningkatkan kualitas kemasan produk. Dengan demikian, nantinya dapat berdampak pada peningkatan pendapatan rumah tangga.

“Untuk merealisasikan slogan ‘Trengggalek Meroket’. Kami juga mendukung kolaborasi riset antara BRIN dan UMKM untuk pengembangan produk unggulan daerah sekaligus meningkatkan ketahanan pangan di negara ini,” tutup Sartono.

Peneliti Ahli Muda, Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN, Nugroho Siswanto menyampaikan definisi kemasan pangan menurut UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Kemasan pangan memiliki arti bahan yang digunakan untuk mewadahi dan/atau membungkus pangan baik yang bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak.

Kualitas pengemasan produk menjadi hal yang begitu penting untuk melindungi bahan pangan segar maupun bahan pangan olahan dari penyebab kerusakan baik fisik, kimia, dan mekanis.

“Oleh karena itu, kami berharap dengan pelatihan ini pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas kemasan untuk menjaga kualitas pangan dan meningkatkan nilai tambah produk,” ungkap Nugroho saat memberikan materi pelatihan.

Kegiatan pelatihan ini diikuti lebih dari 100 peserta yang berasal dari kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Kabupaten Trenggalek. Peserta yang hadir juga membawa produk mereka masing-masing agar dapat dilakukan review kemasan produk oleh narasumber. Peserta antusias untuk bertanya mengenai masalah produk yang sedang mereka rintis, sehingga pelatihan berlangsung interaktif antara narasumber dengan peserta.

Sumber: Humas BRIN | Editor: Intoniswan

Tag: