
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pembukaan lahan yang masif di wilayah daerah aliran Sungai (DAS) Mahakam terutama di daerah hulu sungai, mengakibatkan semakin berkurangnya daerah resapan air, sehingga menjadi salah satu penyebab fenomena banjir yang kerap terjadi saat hujan intensitas tinggi di kota Samarinda.
Itu disampaikan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji saat bicara dalan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) penyusunan masterplan pengelolaan dan penataan sub DAS Karang Mumus, yang berlangsung di Hotel Midtown, Samarinda, Kamis 12 Juni 2025.
“Berdasarkan peta wilayah tahun 1960-an, Sungai Mahakam terbagi menjadi empat bagian hulu Mahakam ulu dan Kubar, tengah Kukar dan hilir di Samarinda,” kata Seno.
Dia menerangkan, berdasarkam peta tutupan lahan wilayah Sungai Mahakam pada tahun 2016 dan 2019, kondisi pembukaan lahan 2019 meningkat dibandingkan 2016.
“Maka dalam waktu tiga tahun saja dengan pembukaan lahan semakin luas yang mengakibatkan air masuk ke sungai semakin besar, karena tidak bisa diserap oleh lahan-lahan di DAS Mahakam,” ujar Seno.
Seno memaparkan pada tahun 2016 ke 2019 wilayah belukar, belukar rawa, hutan lahan kering sekunder, hutan mangrove, hutan rawa, tambak hingga tanah terbuka semakin berkurang.
Di mana untuk wilayah belukar ditahun 2016 sebesar 16.931,92 km² menjadi 16.891, 82 km² ditahun 2019. Kemudian belukar rawa 4.775,19 km² di tahun 2016 menjadi 4.592,80 km² di tahun 2019. Hutan lahan kering dari 27.380,95 km² di tahun 2016 menjadi 22.879,91 km² dan lainnya.
“Kemudian kita lihat ditahun 2016 dan 2019, tubuh airnya malah bertambah 1.081. Di mana sebelumnya di tahun 2016 adalah 872,74 km² menjadi 1.954,20 km² tahun 2019,” sebut Seno.
“Ini merupakan pertambahan yang luar biasa, yang akhirnya tidak bisa ditampung di DAS Mahakam 921 km² tersebut, karena daya tampungnya tidak mencukupi, otomatis mereka melebar ke mana-mana,” tambah dia.
Kemudian pendangkalan/sedimentasi akibat deforestasi hulu menyebabkan pendangkalan rata-rata 15 cm/tahun, yang mempengaruhi debit sungai dan meningkatkan risiko intrusi air laut masuk ke Sungai Mahakam sangat besar.
“Sungai Mahakam telah mengalami perubahan yang drastis mulai dari hulu sampai muara sungai. Di mana kedalaman sungai utama pada 1990-an diperkirakan antara 36–37 m di saluran dalam, menyusut ke 14 m pada tepi sungai,” jelas Seno.
Selain bukaan lahan yang masif di wilayah hulu, bukaan lahan di wilayah hilir juga menjadi faktor banjir di Samarinda.
“Penyebab banjir perkotaan secara umum di Provinsi Kalimantan Timur, selain faktor alam yakni faktor manusia, di mana adanya tata guna lahan yang berubah,” sebut Seno.
Seno melihat di wilayah Samarinda sendiri, banyak perubahan tata guna lahan akibat pertambahan jumlah penduduk yang kurang memperhatikan prinsip keseimbangan lingkungan.
“Kita lihat di jalan pembangunan itu semuanya pohon sekarang sudah dibuka jadi Ruko. Ancaman jangan sampai di bawah flyover (jembatan layang) Juanda itu airnya semakin tinggi. Ini juga menjadi perhatian pemerintah kota, apakah kita benahi sepanjang drainase Juanda agar tidak semakin tergenang di bawah flyover,” jelas Seno.
Faktor lainnya yakni berkembangnya kawasan kumuh di bantaran sungai, menjadi penyebab banjir di kota Samarinda.
“Kalau dilihat di aliran Sungai Karang Asam (SKA), saat ini di atas sungai penuh bangunan masyarakat dan kita agak sulit memberihkannya. Maka ini tugas bersama agar bagaimana SKA ini agar dibersihkan oleh Pemkot Samarinda,” jelasnya.
Selain itu faktor alam seperti curah hujan tinggi, pengaruh morfologi sungai, sedimentasi di sungai, sistem drainase belum sempurna dan kapasita terbatas dan pengaruh air pasang sungai utama terhadap sub DAS, juga menjadi faktor fenomena banjir di kota Samarinda.
Sebagai langkah awal Pemprov Kaltim akan mulai lebih dulu dari penanganan bukaan lahan di wilayah hulu Sungai Mahakam, tentunya dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten terkait salah satunya Kutai Kartanegara.
“Salah satu yang disasar pembukaan lahan di hulu DAS-nya. Nanti kita akan lihat (penanganannya),” demikian Seno Aji.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: BanjirKutai KartanegaraPemprov KaltimSeno AjiSungai Mahakam