Bunda PAUD Nunukan Ajak Semua Pihak Berkolaborasi Ciptakan Lingkungan Ramah Anak

Bunda PAUD Nunukan, Andi Annisa Muthia Irwan berbincang dengan Evfeazia Delama Maco salah seorang pelajar Nunukan yang suratnya kepada Bupati Nunukan dibacakan di acara HAN tahun 2025 (Foto : Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Bunda PAUD Kabupaten Nunukan, Andi Annisa Muthia Irwan, mengajak semua pihak berkolaborasi dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak sebagai generasi penerus bangsa Indonesia.

Ajakan itu disampaikan Annisa saat menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tahun 2025 yang berlangsung khidmat dan penuh haru di gedung olahraga Dwikora Nunukan.

“Membesarkan anak adalah tanggung jawab bersama. Ini bukan hanya tugas orang tua, tapi juga para pendidik, masyarakat, pemerintah, dan seluruh elemen negara,” kata Annisa, Kamis (31/07/2025.

Annisa semua pihak berkomitmen terus mengawal dan mendampingi proses tumbuh kembang anak-anak, terutama pada anak usia dini dengan menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif untuk belajar, bermain, serta mengembangkan minat maupun bakatnya.

Annisa menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan pihak yang telah menyukseskan berbagai kegiatan lomba bagi tingkat PAUD, SD, dan SMP yang diselenggarakan dalam rangkaian perayaan HAN tahun 2025.

“Kita semua harus menciptakan lingkungan yang ramah anak, bebas dari kekerasan, perundungan, pernikahan dini, serta stunting yang masih menjadi ancaman nyata bagi anak,” ucapnya.

Hal tidak kalah penting, lanjut Anisa, adalah peran orang dalam memperhatikan keselamatan anak terhadap dunia digitalisasi, agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial.

Puncak acara HAN di Nunukan diselimuti suasana emosional saat Bunda PAUD membacakan sepucuk surat dari seorang anak bernama Evfeazia Delama Maco yang ditujukan kepada Bupati Nunukan.

Dalam suratnya, siswi kelas VI SDN 007 Nunukan menuliskan keinginannya untuk tetap bersekolah dan meraih cita-citanya menjadi seorang dokter, meskipun sering dipandang sebelah mata oleh teman-temannya.

“Saya ingin jadi dokter. Saya ingin sekolah terus meskipun saya sering diejek karena saya miskin,” tulisnya.

Kutipan isi surat Delama ini membuat suasana gedung mendadak hening dan haru dan Bunda PAUD Nunukan tak kuasa menahan tangis,

rasa haru juga menyelimuti pula para hadirin yang ikut meneteskan air mata. Surat tersebut menjadi pengingat bahwa masih banyak anak-anak di pelosok yang memiliki mimpi besar dan perlu dukungan nyata dari seluruh elemen bangsa.

“Mari kita memperkuat komitmen guna mewujudkan generasi emas 2045 dengan cara pemenuhan hak-hak anak dan perlindungan terhadap masa depan mereka,” pinta Annisa.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan | Advertorial

Tag: