Bupati Berau Tidak Tahu Pasti Kenapa Belum Dapat Vaksin COVID-19

Dinkes Berau menggelar simulasi vaksinasi COVID-19 di Balai Mufakat, Senin (11/1/2021) siang. (Foto : Humas Pemkab Berau)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA – Distribusi vaksin COVID-19, dimana berdasarkan jadwal direncanakan tiba di Berau pada pekan ketiga bulan Januari 2021 ini mengalami penundaan.

“Saya belum tahu penyebab distribusi vaksin tersebut tertunda. Tetapi sebagai penerima vaksin, tetap menunggu keputusan dari pemerintah pusat. Mungkin ada pertimbangan lain, dan daerah lain menjadi prioritas di Kaltim seperti Samarinda dan Kutai Kartanegara,” kata Bupati Berau Agus Tantomo, Rabu (13/1/2021).

Meskipun terjadi penundaan vaksinasi, Agus Tantomo meminta Dinkes Berau lebih mempersiapkan diri. Sehingga, saat vaksin datang, program vaksinasi bisa berjalan dengan baik.

Sedangkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Berau, Garna Sudarsono menjelaskan, distribusi vaksin COVID-19 ke Berau dilakukan pada Februari mendatang.

“Untuk target sasaran juga berubah, dari yang semua hanya untuk 900 orang, bertambah menjadi 1.980 orang. Sehingga total keseluruhan vaksin yang diterima Berau nanti menjadi 3.960 dosis,” ucapnya.

Sedangkan Kadinkes Berau, Iswahyudi juga menyayangkan adanya pengunduran jadwal vaksinasi tersebut. “Semua persiapan sudah dilakukan, termasuk melakukan simulasi beberapa hari lalu. Sekaligus menyiapkan tenaga vaksinator,” ujarnya.

Menurutnya, di satu sisi Berau tidak mendapatkan kesempatan. Tapi di sisi lain kita bisa lebih mempersiapkan proses vaksinasi nantinya, bisa berjalan lebih baik.

“Kita akan mencoba menjajaki untuk mengirim perwakilan vaksinator dari Berau, agar bisa melihat langsung proses vaksinasi di Samarinda dan Kutai Kartanegara. Dan harapannya juga dengan proses vaksinasi di dua kota itu, bisa menekan penyebaran COVID-19, khususnya di Kalimantan Timur,” tutup Iswahyudi.

Hingga Kamis (14/1/2021) sore, jumlah konfirmasi positif COVID-19 di Berau kembali bertambah 40 orang yang merupakan transmisi lokal, 3 orang meninggal dan selesai isolasi sebanyak 67 orang. Sehingga total keseluruhan sudah 1740 kasus, yang masih menjalani perawatan 409 orang, dan meninggal 23 orang. (tb/008)

Tag: