Bupati Harapkan Bulog Berdayakan Beras Lokal untuk Bansos

Bupati Berau, Sri Juniarsih didampingi Plt. Kepala Dinas PPKBP3A, Dahniar Ratnawati, mengikuti pemberian penghargaan Kabupaten Layak Anak 2020, di ruang conference Diskominfo, Kamis (29/7/2021). (foto Rita Amelia/Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA –Bupati Berau, Sri Juniarsih meminta Bulog mulai berdayakan atau menggunakan beras lokal untuk program Bansos.

“Selama ini beras yang dibagikan sebagai bentuk bansos masih mengambil dari luar Berau. Kalau bisa, kita berdayakan petani lokal dan menggunakan beras lokal juga untuk program bansos bentuk beras ini. Apalagi Berau juga ada kampung yang menjadi penghasil atau sentra beras seperti Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar,” jelas Sri Juniarsih.

Kepala Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) Berau, Apriansyah ketika ditanya mengenai hal ini, mengatakan Bulog sudah membeli beras lokal, tetapi  belum digunakan sebagai bansos, karena adanya beberapa kendala.

“Beras hasil petani lokal memang dibeli Bulog. Namun, kualitas beras dan tingginya harga jual, membuat Bulog agak kesulitan untuk mendistribusikannya ke pasaran. Kualitas berasnya tidak sebanding dengan harga jual yang dibanderol,” terang Apriansyah, Kamis (29/7/2021).

Lebih lanjut dikatakan Apriansyah, penyerapan beras lokal hingga saat ini volumenya belum besar. Namun,  apa yang diharapkan bupati  segera ditindaklanjuti saat masa panen.

“Jadi kita sudah mempersiapkan mekanismenya bagaimana agar beras hasil petani lokal itu bisa kita serap. Kalau kebutuhan beras untuk tahun ini targetnya 380 ton untuk keseluruhan Kabupaten Berau, sedangkan untuk penyerapan beras lokal masih sekitar 89 ton hingga bulan ini,” tambahnya.

Menurut Apriansyah,  kalau kebutuhan beras   bisa dipenuhi beras Berau saja, maka Bulog tidak akan mendatangkan dari daerah lain. Beras dari luar diadatangkan, karena Bulog harus menjaga stok beras aman sampai beberapa bulan ke depan.

Penulis: Rita Amelia I Editor: Intoniswan

Tag: