
NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Bupati Nunukan, Kalimantan Utara, H. Irwan Sabri menyerahkan piagam penghargaan kepada 10 sekolah yang dinilai layak menyandang predikat sebagai sekolah Adiwiyata tahun 2025.
“Dari 19 sekolah yang masuk kategori, terdapat 10 sekolah yang paling layak mendapat penghargaan Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup,” kata Irwan, Selasa (19/08/2025)
Penyerahan penghargaan sekolah Adiwiyata dilaksanakan di ruang kerja Bupati Nunukan dihadiri sejumlah perwakilan sekolah dan kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nunukan dr. Meinstar Tololiu, Selasa (19/08).
Adapun sekolah penerima Adiwiyata masing-masing, MTS AL- Ikhlas Nunukan, SMPN 1 Nunukan, SMPN 1 Tulin Onsoi, SDN 007 Nunukan, SDN 004 Nunukan, SDN 001 Nunukan Selatan, SDN 005 Nunukan Selatan, SDN 001 Sebatik Utara, SDN 003 Nunukan dan SDN 002 Nunukan.
“Selamat kepada sekolah sekolah yang sudah mendapatkan penghargaan ini, saya berharap bisa dipertahankan lingkungan di sekolah dan tetap dijaga kebersihannya,” ucap Irwan.
Bagi sekolah yang belum mendapatkan penghargaan ini, Irwan berharap kiranya penilaian tahun berikutnya agar lebih memacu diri untuk bisa meraih penghargaan dengan mencontoh sekolah-sekolah peraih Adiwiyata.
Irwan menjelaskan, penghargaan Adiwiyata merupakan gelar yang diberikan kepada sekolah yang sudah melaksanakan program-program dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan RI
“Adiwiyata mengajarkan kita semua untuk menjaga lingkungan hidup melalui gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah,” bebernya.
Kedepan Irwan meminta semua sekolah menerapkan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH), karena tujuan dari program sekolah Adiwiyata adalah mengajarkan siswa-siswi paham dan mempraktekan tentang wawasan berlingkungan hidup.
“Ciptakan kondisi sekolah yang baik agar menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran kepada anak-anak akan tanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan,” tuturnya.
Sementara itu, kepala DLH Nunukan, dr. Meinstar Tololiu menerangkan aspek penilaian sekolah Adiwiyata dimulai adalah kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase; pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon tanaman.
“Termasuk konservasi air, konservasi energi dan inovasi terkait penerapan PRLH lainnya berdasarkan identifikasi potensi dan masalah lingkungan hidup,” ungkapnya.
Sumber : Prokompim Nunukan | Editor : Budi Anshori | Advertorial
Tag: Sekolah Adiwiyata