Bupati Nunukan Bantu Pengobatan Rafelix Balita Penderita Hidrosefalus

aa
Rafelix Archilles Billy balita penderita penyakit Hidrosefalus dalam pangkuan ibunya Anna Maria bertemu dengan Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid, Kamis (16/5/2019). (Foto Istimewa)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Balita berusia 4 tahun Rafelix Archilles Billy warga Kecamatan Nunukan penderita penyakit Hidrosefalus pembesaran kepala dan penipisan tulang tengkorak akhirnya mendapat perawatan medis dari dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan.

Rujukan berobat diterima Damianus dan Anna Maria orang tua balita setelah sebelumnya sempat menyampaikan keinginannya mengobati penyakit anaknya dengan berharap uluran tangan dari donator untuk biaya penyembuhan penyakit anaknya.

Keinginan keluarga balita akhirnya terpenuhi lewat uluran tangan Hj Asmin Laura Hafid, Bupati Nunukan itu secara khusus bertemu dengan Anna Maria dan Rafelix Archilles Billy diruang kerjanya pada, Kamis (16/05/2019). Dalam pertemuan, Bupati memberikan bantuan dana dan sekaligus membayar tunggakan BPJS yang salama ini tidak terbayar oleh keluarga balita, Pemerintah daerah (Pemkab) Nunuan juga memberikan jaminan berobat ke RSUD Nunukan.

Juru bicara Pemkab Nunukan Hasan Basri Mursali mengatakan, Damianus dan Anna Maria adalah warga Mansapa, Kecamatan Nunukan, mereka bekerja sebagai tukang kebun yang berada di belakang Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Nunukan. “Faktor ekonomi yang serba kekurangan dan mereka mengakui kesulitan biaya hidup, karena itulah panyakit anaknya tidak terobati,” ucapnya.

Penderita Archilles mengalami peningkatan tekanan dalam kepala an secara bersamaan peningkatan itu mendesak otak dan produksi cairan otak berlebih yang mengakibatkan pembesaran kepala dan penipisan tulang tengkorak.

Ibu Bupati meminta dokter RSUD Nunukan memberikan pelayanan terbaik terhadap Archillesm balita ini harus diberikan pengobatan agar penyakit yang dideritanya bisa teratasi, namun kami belum memastikan apakah peralatan medis pemeriksaan penyakit tersedia di Nunuan. “Bupati tadi siang mengintruksikan balita Rafelix Archilles Billy dan ibunya diantar ke RSUD untuk melakukan pemeriksaan media sekaligus pengobatan,” sebutnya.

Hasan mengatakan, selama menderita penyakit Hidrosefalus, keluarga balita tidak pernah memeriksaan penyakit anaknya, padahal bayi tersebut telah berusia 4 tahun dan domisili keluarga masih berada di kawasan yang memiliki puskesmas.

Pemerintah daerah sendiri lanjutnya, memiliki program jemput bola dan patroli sehat bagi masyarakat di wilayah pelosok seperti juga di sekitar keluarga Anna Maria dan Damianus bermukim. “Pemkab sempat mengklarifikasi ke kepala Puskesmas Sedadap, kenapa balita penderita hidrosefalus, padahal sudah 4 tahun, ternyata orang tua si bayi tak pernah datang memeriksakan anaknya,” tuturnya.

Secara terpisah, Manager RSUD Nunukan dr.Dulman Sp.Og membenarkan telah menerima pasen penderita Hidrosefalus didampingi ibunya yang langsung diantar utusan Pemkab Nunukan. untuk sementara ini, tim medis menempatkan balita di Ruang UGD sambil menunggu tindakan medis.“Ini penyakit perlu dirundingkan dan dibahas bersama para dokter, kami harus mengambil tindakan tepat terhadap bayi hidrosefallus, ungkap Dulman. (002)