Bupati Nunukan Instruksikan Cari Sampai Ketemu 2 PMI Positif COVID-19 yang Kabur dari Tempat Karantina

Rombongan PMI deportasi Malaysia di pelabuhan Nunukan menjalani pemeriksaan kesehatan (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Bupati Nununukan, Hj Asmin Laura yang juga Ketua Satgas Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan sudah menginstruksikan personel Satgas mencari  sampai ketemu dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) eks deportasi Malaysia positif COVID-19 tapi kabur dari tempat karantina di Rusunawa Nunukan, Jum’at 30 April 2021.

“Tim Satgas Covid-19 telah melakukan pencarian sejak diterima informasi kaburnya dua PMI dengan status terkonfirmasi positif Covid-19. Kita sudah bergerak menyisir sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat kumpul para PMI, termasuk jalur-jalur tradisional laut perlintasan di perbatasan,” kata juru bicara Pemkab Nunukan, Hasan Basri Mursali  pada Niaga Asia, Sabtu (02/05).

Menurutnya, pencarian eks PMI Malaysia yang kabur atas perintah lisan Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura. Selaku Ketua Satgas Covid-19, kepala daerah sangat mengkuatirkan  kondisi ini.

Bupati juga minta kepada para camat menyampaikan ke kepala desa (Kades) hingga ketua rukun tetangga (RT) ikut terlibat aktif  mencari  eks PMI positif COVID-19 itu. Jiika melihat keberadaan PMI tersebut, segera melaporkan ke Satgas Covid-19.

“Tadi malam sudah saya bincangkan ke Bupati, beliau menginstruksikan kepada camat, kades dan RT agar mengawasi lingkungan, jika melihat keberadaan PMI, melaporkan ke Satgas,” kata Hasan.

Pencarian PMI tidak sebatas di Kecamatan Nunukan, Tim Satgas bersama aparat keamanan memperluas hingga ke wilayah perbatasan di pulau Sebatik, dan menagawasi pelabuhan dan titik-titik perlintasan penyeberangan batas negara.

Hasan menilai, Kecamatan Sebatik adalah wilayah yang paling memungkinkan dijadikan pelarian PMI sebelum mencapai perbatasan di Malaysia. Pemerintah Nunukan sangat mengkhawatirkan keadaan ini. Pasalnya, kedua PMI rentan menularkan virus Covid kepada masyarakat luas.

“Saya menduga kedua PMI ini masih berada di sekitar wilayah Nunukan, maka itu mohon masyarakat ikut andil dan waspada jika bertemu orang asing yang belum dikenal,” bebernya.

Diberitakankan sebelumnya, dua eks Pekerja Migran Indonesia (PMI) dideportasi Malaysia melalui pelabuhan Tunon Taka Nunukan, menghilang dari tempat karantina Rusunawa di Jalan Sedadap, Kecamatan Nunukan Selatan.

PMI dilaporkan hilang bernama Nurdin Bin Haeruddin asal Jeneponto Sulawesi Selatan dan Ujang Bin Nadus beralamat jalan Kampung Rambutan, Kecamatan Nunukan. Kedua PMI berstatus pasien konfirmasi positif Covid-19.

Kedua PMI masuk dalam daftar deportasi tanggal 22 dan 23 April 2021. Pasca menghilangnya PMI,  Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, memperkirakan PMI kabur saat hendak dibawa ke pelabuhan Nunukan untuk dipulangkan ke daerah asal.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: