Cabai Picu Inflasi Minggu Ke-IV Bulan Ini

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono. (Foto Bank Indonesia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Bank Indonesia melaporkan, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Juni 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu IV Juni 2022 diperkirakan sebesar 0,50% (mtm).

Sedangkan penyumbang utama inflasi Juni 2022 sampai dengan minggu IV yaitu cabai merah sebesar 0,17% (mtm), cabai rawit sebesar 0,11% (mtm), bawang merah sebesar 0,08% (mtm), telur ayam ras 0,05% sebesar (mtm), tomat sebesar 0,04% (mtm), air kemasan, nasi dengan lauk, dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,02% (mtm), kangkung, bayam, sabun detergen bubuk/cair, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

“Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu minyak goreng sebesar 0,05% (mtm), daging ayam ras sebesar 0,04 (mtm), angkutan antar kota sebesar 0,03% (mtm), serta daging sapi, bawang putih, udang basah, dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,01% (mtm),” ungkap Kepala Departemen Komunikasi bank Indonesia, Erwin Haryono, hari ini, Jumat (24/6/2022).

Menurutnya,  Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Rupiah melemah

Sementara nilai Rupiah dilaporkan Bank Indonesia melemah. Pada akhir hari Kamis, 23 Juni 2022 Rupiah ditutup melemah di level (bid) Rp14.835 per dolar AS. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun di 7,40%. DXY[1] melemah ke level 104,43. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke level 3,087%.

“Sedangkan pada pagi hari Jumat, 24 Juni 2022  Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.833 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun turun di level 7,38%,” kata Erwin.

Khusus aliran modal asing (Minggu IV Juni 2022), menurut Erwin, Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 130,99 bps per 23 Juni 2022 dari 130,84 bps per 17 Juni 2022.

Berdasarkan data transaksi 20 Juni – 23 Juni 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp8,35 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp5,25 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp3,10 triliun.

“Kemudian, berdasarkan data setelmen s.d 23 Juni 2022 (ytd), nonresiden jual neto Rp105,09 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp67,55 triliun di pasar saham,” katanya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: