Cabai Rawit dan Minyak Goreng Penyumbang Inflasi Utama

Cabai dan minyak goreng penyumbang utama inflasi di bulan Desember 2021. (Foto Istimewa)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Cabai rawit dan minyak goreng penyumbang inflasi utama di bulan Desember 2021. Sampai dengan minggu V Desember 2021, komoditas cabai rawit menyumbang inflasi  sebesar 0,14% (mtm), minyak goreng sebesar 0,07% (mtm), daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,06% (mtm), cabai merah sebesar 0,04% (mtm), bawang merah, beras, detergen bubuk, semen, tarif angkutan udara dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

“Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi yaitu daging sapi sebesar -0,01% (mtm),” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Harono, dalam rilisnya.

Dikatakan, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu V Desember 2021, perkembangan harga pada Desember 2021 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,60% (mtm).

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi 2021 sebesar 1,90%,” katanya.

Menurut Erwin, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Pada bagian lain Erwin menyebut, aliran modal asing (Minggu V Desember 2021) untuk Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke level 73,24 bps per 30 Desember 2021 dari 74,40 bps per 24 Desember 2021.

Kemudian, berdasarkan data transaksi 27-30 Desember 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp2,01 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp2,51 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp0,50 triliun.

“Berdasarkan data setelmen s.d 30 Desember 2021 (ytd), nonresiden jual neto Rp80,92 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp38,09 triliun di pasar saham,” pungkas Erwin.

Sumber : Departemen Komunikasi Bank Indonesia | Editor : Intoniswan

Tag: