Cakupan Layanan Air Bersih Sudah Lebih 70 Persen

Bupati Kutai Timur Ismunandar meninjau cakupan kebutuhan air bersih di Kecamatan Karangan. (Foto: Dokumen Humas)

SANGATTA.NIAGA.ASIA – Cakupan pelayanan air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Kutai Timur selama tiga tahun belakangan, terus meningkat signifikan. Buktinya, cakupan pelayanan air bersih di Kutim secara umum mencapai lebih dari 70 persen. Hal ini menjadi bukti, bahwa sasaran pembangunan Pemkab Kutim sejak 2016 terus fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat tidak melenceng.

Di.bawah arahan dan kebijakan Bupati Kutim Ismunandar, pemenuhan kebutuhan air bersih diimplementasikan melalui PDAM Tirta Tuah Benua Kutim, program SPAMDES (Sistem Penyediaan Air Minum Desa) dan PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).

Khusus pelayanan air bersih dari PDAM Kutim ini, bahkan sudah mencapai 62,58 persen hingga September 2019. Dengan jumlah sambungan langganan (SL) 27.466, PDAM sanggup memberikan air bersih kepada ratusan ribu jiwa warga Kutai Timur.

“Untuk mendukung pelayanan distribusi air bersih, kapasitas terpasang di 18 cabang dan unit sudah mencapai 595 liter perdetik,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Tuah Benua Kutim Suparjan, belum lama ini.

Kendati progresnya sangat positif, namun Suparjan yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Teknik PDAM Kutim ini mengaku belum puas. Selain mengejar profit sebagai perusahaan daerah, dia juga akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan hingga cakupan seluruh Kutim.

Sedangkan bagi desa yang belum terjangkau pelayanan PDAM, diupayakan terlayani melalui program SPAMDES dan PAMSIMAS.

“Sebelumnya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih tidak pernah diprioritaskan. Maka dari itu di bawah kepemimpinan saya, fokus pembangunan adalah peningkatan pelayanan air bersih, listrik dan kemandirian desa,” tegas Ismu setelah puncak acara HUT ke-20 Kutim, Sabtu (12/10).

Khusus SPAMDES hingga 2020 bakal melayani 29 desa, 653 sambungan rumah dan 34.048 jiwa, diluar cakupan PDAM Kutim. Secara umum, hingga 3 tahun terakhir pemerintah telah berhasil menghadirkan sarana dan fasilitas air bersih dan air minum bagi warga pedesaan yaitu SPAMDes dan PAMSIMAS. Melalui kedua program penyediaan air minum tersebut, kini sudah terbangun sebanyak 59 unit. Melalui program SPAMDes dan PAMSIMAS, Pemkab Kutim akan berusaha keras menyediakan fasilitas sistem penyediaan air minum bagi masyarakat pedesaan. (hms3)